GARUT, 24 Juni 2025 – Sebanyak 30 pengawas Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Garut melaksanakan pemilihan Ketua Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS) masa bakti 2025–2028. Kegiatan ini digelar di Aula PGRI Kabupaten Garut, Jl. Pasundan No. 41, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Jawa Barat, pada Selasa, 24 Juni 2025.
Ketua MKPS sebelumnya, Sony Mulyadi Supriadi, S.Pd., M.M., dalam sambutannya menegaskan pentingnya pemilihan ini untuk menentukan arah kerja MKPS ke depan. Ia menyampaikan bahwa ada dua program utama yang harus segera dijalankan: pertama, pemilihan Koordinator Pengawas yang baru, dan kedua, pemilihan Ketua Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) Kabupaten Garut yang hingga kini masih kosong.
“Kalau bisa, Ketua APSI diisi oleh pengawas dari jenjang SMP,” harap Sony.
Sony juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada panitia pelaksana atas kerja keras mereka menyukseskan kegiatan ini. Ia mengajak seluruh pengawas untuk menjadikan momen ini sebagai langkah awal membangun organisasi yang lebih optimal.
“Selama ini saya merasakan pengelolaan MKPS belum berjalan maksimal, karena banyak anggota memiliki kesibukan utama yang menyita waktu. Maka ke depan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga tindak lanjut harus lebih terstruktur dan terukur,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Sony juga mengungkapkan bahwa dirinya telah berkoordinasi secara lisan dengan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Garut agar sistem penugasan pengawas dikembalikan ke pola sebelumnya.
“Pengawas SMP tidak perlu digabungkan dengan SD. Alhamdulillah sudah disetujui secara lisan. Ke depan, penugasan bisa lebih fleksibel, apakah berbasis kecamatan atau kembali bebas tergantung kebutuhan dan kesepakatan,” ungkapnya.
Sony pun berharap semua pengawas bisa pernah ditugaskan ke wilayah pelosok agar memiliki pengalaman yang kaya dan tidak hanya bertugas di wilayah perkotaan.
“Jangan jadi ‘raja kota’. Semua harus punya pengalaman ke daerah,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Sony berharap kepengurusan baru MKPS bisa membawa perubahan positif, lebih maju, profesional, dan mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
“Kalau bisa tiap tahun ada program umroh bagi pengawas, karena dari sisi kompetensi, pengawas SMP kita sudah mumpuni,” pungkasnya. ***Jajang Sukmana
