GARUT — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan insan pendidikan Kabupaten Garut di tingkat dunia. Dr. Ajang Rusmana, M.Pd., Kepala Seksi Kurikulum SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, mendapat kehormatan untuk menjadi narasumber pada ajang bergengsi International Conference on Family Planning (ICFP) yang akan digelar di Bogota, Kolombia, pada 3–6 November 2025 mendatang.
ICFP merupakan konferensi internasional dua tahunan terbesar yang membahas isu keluarga berencana, kesehatan reproduksi, dan seksual. Ajang ini mempertemukan ribuan tokoh, pakar, dan delegasi dari berbagai negara dan organisasi global untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, serta strategi pembangunan di bidang kesehatan reproduksi dan keluarga.
Yang istimewa, Dr. Ajang diundang untuk memaparkan praktik terbaik (best practice) implementasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) di jenjang SMP, sebuah program yang telah dikembangkan di Kabupaten Garut sejak tahun 2021. Melalui program ini, pihaknya berupaya menanamkan pemahaman kepada peserta didik dan warga sekolah agar terhindar dari perilaku berisiko serta mencegah terjadinya kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.
“Program PKRS ini merupakan bentuk nyata komitmen kami dalam melindungi dan mempersiapkan generasi muda agar tumbuh dengan pemahaman yang sehat tentang tubuh dan relasi sosialnya,” ujar Ajang saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Sabtu (18/10/2025).
Implementasi PKRS di Kabupaten Garut bahkan telah menjadi rujukan studi banding berbagai daerah di Indonesia, seperti Kabupaten Indramayu (Jawa Barat) dan Kabupaten Jember (Jawa Timur). Tak hanya itu, pada 14–15 Agustus 2024 lalu, delegasi dari negara-negara Afrika (Ethiopia, Afrika Selatan, Uganda, Kenya) dan Belanda yang tergabung dalam Program Power to You(th) juga datang ke Garut untuk mempelajari keberhasilan penerapan PKRS tersebut.
Atas capaian dan konsistensinya, Dr. Ajang pun dipercaya menjadi salah satu pembicara di forum internasional ICFP 2025. Ia akan berangkat bersama tim dari Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) serta utusan dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikdasmen, yaitu Direktur Guru Pendidikan Dasar, Dr. Drs. Rachmadi Widdiharto, M.A.
Keberangkatannya dijadwalkan pada 29 Oktober 2025 dari Jakarta, dan diperkirakan tiba di Bogota pada 31 Oktober 2025. “Tanggal 1 November kami istirahat, 2 November dijadwalkan bertemu dengan perwakilan negara-negara donor, lalu 3–6 November mengikuti rangkaian konferensi,” jelasnya.
Ajang berharap keikutsertaannya di ajang internasional ini dapat membawa nama baik Kabupaten Garut dan memperluas jejaring kerja sama dalam upaya pencegahan kekerasan di satuan pendidikan.
“Mudah-mudahan kehadiran saya bisa memperkenalkan Kabupaten Garut di kancah internasional, khususnya dalam hal pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah,” tandasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut beserta jajaran atas izin dan dukungan yang diberikan.
“Mohon doanya agar perjalanan kami ke Amerika Selatan berjalan lancar, dan kembali ke tanah air dengan selamat serta membawa manfaat bagi dunia pendidikan di Garut,” pungkasnya. ***Jajang Sukmana



































