GARUT – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Garut Kota, Rahmat, S.Pd., menjelaskan awal mula lahirnya Penghargaan KUMAWULA, sebuah bentuk apresiasi yang didedikasikan bagi para purna bhakti guru maupun kepala sekolah atas dedikasi dan pengabdiannya selama bertugas di dunia pendidikan, Kamis (9/10/2025).
Rahmat mengungkapkan, ide penghargaan KUMAWULA tercetus dari rasa salut terhadap sosok seorang kepala sekolah yang benar-benar mencerminkan nilai-nilai sejati seorang pendidik — kegigihan, kedisiplinan, ketekunan, serta pengabdian tulus kepada profesi dan peserta didik.
“Dari kekaguman itulah lahir gagasan untuk memberikan penghargaan khusus bagi para guru dan kepala sekolah yang telah menuntaskan masa baktinya dengan penuh dedikasi,” ujar Rahmat.
Penghargaan KUMAWULA pertama kali dianugerahkan pada tahun 2019 kepada Bapak Nene, dan sejak saat itu diberikan secara rutin setiap tahun pada acara Puncak Hari PGRI dan Hari Guru Nasional tingkat Cabang Garut Kota. Pada tahun 2024, penghargaan tersebut diberikan kepada H. Yusef.
Selain KUMAWULA, PGRI Cabang Garut Kota juga memperluas bentuk apresiasi dengan sejumlah kategori penghargaan lainnya, yakni:
Sirung KUMAWULA, diberikan kepada guru atau kepala sekolah aktif yang berhasil mengangkat prestasi sekolah di berbagai bidang.
Best Multi Talent, untuk guru atau kepala sekolah yang memiliki kemampuan serba bisa, baik dalam bidang akademis, organisasi, maupun kegiatan lainnya.
Best Volunteer, lahir dari ketulusan dan keikhlasan seorang guru yang berkontribusi tanpa pamrih. Penghargaan ini bermula dari kisah seorang guru yang setiap pagi dengan sukarela membantu menyebrangkan siswa hingga tiba di sekolah. Kini berkembang menjadi beberapa kategori seperti Volunteer Sosial, Volunteer Seni, dan Volunteer PGRI — semuanya berlandaskan semangat kontribusi, bukan imbalan.
Best Inspiratif, diberikan kepada sosok pendidik yang mampu menjadi teladan serta menginspirasi banyak orang, khususnya di dunia pendidikan. Penghargaan ini terakhir diterima oleh Bi Siti.
Rahmat menegaskan, penghargaan ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi bentuk nyata penghormatan dan motivasi bagi seluruh pendidik di Garut Kota untuk terus berkontribusi dan mengabdi dengan hati.
“KUMAWULA dan berbagai penghargaan turunannya lahir dari semangat gotong royong dan kecintaan terhadap profesi guru. Kita ingin setiap guru merasa dihargai, bukan hanya atas hasil kerjanya, tapi juga atas ketulusan pengabdiannya,” pungkas Rahmat. ***Jajang Sukmana