Pada Rabu, 19 Maret 2025 – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut menggelar Workshop Perlindungan Khusus Anak di Satuan Pendidikan. Acara ini berlangsung di Aula SMPN 1 Garut, Kecamatan Garut Kota, dengan tujuan meningkatkan pemahaman siswa mengenai hak-hak anak serta mencegah berbagai bentuk kekerasan di lingkungan sekolah.
Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Yayan Waryana, menegaskan bahwa kasus kekerasan terhadap anak berdampak serius pada kondisi fisik, psikologis, dan masa depan mereka. Ia mengungkapkan bahwa laporan kekerasan anak yang didampingi oleh DPPKBPPPA Kabupaten Garut mencapai 130 kasus pada 2023 dan 110 kasus pada 2024 (hingga 9 Desember 2023).
Dalam sambutannya, Yayan menyampaikan pesan dari Wakil Bupati Garut, drg. Luthfianisa Putri Karlina, yang menekankan bahwa sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa. Namun, masih banyak kasus kekerasan, termasuk kekerasan seksual, yang terjadi di lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, perlindungan anak harus menjadi prioritas utama.
Pemerintah Kabupaten Garut berkomitmen untuk terus mendukung pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak melalui berbagai program serta regulasi yang berpihak pada perlindungan anak dan perempuan.
Yayan Waryana berharap workshop ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga menghasilkan aksi nyata dalam mencegah dan menangani kekerasan terhadap anak. Ia juga mengingatkan pentingnya delapan fungsi keluarga dalam mendukung perkembangan anak, termasuk dalam aspek perlindungan, kasih sayang, pendidikan, dan kesehatan.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Garut, R. Yusuf Satria Gautama, mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada sekolahnya sebagai tuan rumah workshop. Ia berharap kegiatan ini menjadi percontohan dan meminta siswa untuk menerapkan serta menyebarluaskan informasi yang diperoleh agar manfaatnya dirasakan oleh lebih banyak orang.
Dengan kerja sama antara DPPKBPPPA, sekolah, dan pihak terkait, diharapkan lingkungan pendidikan di Kabupaten Garut semakin aman dan nyaman bagi seluruh siswa. ***Jajang Sukmana