GARUT — Untuk pertama kalinya, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut melalui Bidang Sekolah Dasar (SD) memperkenalkan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) kepada satuan pendidikan jenjang SD. Kegiatan yang bertajuk “Membangun Generasi Hebat dan Bermartabat Melalui Edukasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Pencegahan Kekerasan di Satuan Pendidikan” ini digelar di Hotel Mercure Ciplaz Garut, Jalan Guntur No. 2, Kecamatan Garut Kota, pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan manajemen kelembagaan yang diselenggarakan Bidang SD, sekaligus menjadi langkah awal penerapan PKRS di lingkungan sekolah dasar setelah sebelumnya sukses diterapkan pada jenjang SMP.
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Suryana, S.Pd., M.M.Pd., yang juga menjabat Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan, membuka kegiatan secara resmi. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya bertujuan mencerdaskan otak, tetapi juga menumbuhkan karakter dan membentuk kepribadian yang sehat dan bermartabat.

“Pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas menjadi bagian penting agar anak memahami dirinya secara sehat, menghargai tubuhnya, serta menghormati orang lain,” ujar Suryana.
Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi pilot project untuk jenjang SD dengan harapan para peserta — yang terdiri dari kepala sekolah dan guru — dapat menjadi agen penyebar pengetahuan di sekolah masing-masing.
“Guru diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan menyampaikan materi secara mendidik, bukan menakut-nakuti. Materinya pun disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan siswa SD,” tambahnya.
Suryana juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam menyukseskan program PKRS. “Kita ingin membangun komitmen bersama agar pendidikan kesehatan reproduksi menjadi bagian dari pembentukan karakter anak sejak dini,” ujarnya.

Sementara itu, Kasi Kelembagaan dan Kesiswaan Bidang SD, Dhina Amalia Fitria, S.E., menjelaskan bahwa pelaksanaan PKRS ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan membekali peserta didik dengan sikap dan keterampilan menjaga kesehatan reproduksi serta membangun perilaku yang mencerminkan nilai-nilai moral dan tanggung jawab.
Menurut Dhina, kegiatan PKRS jenjang SD ini dilaksanakan secara bertahap dalam enam gelombang yang mencakup wilayah utara, tengah, dan selatan Kabupaten Garut, dengan total peserta sebanyak 750 orang. Pada tahap pertama, kegiatan diikuti oleh 295 peserta yang terdiri atas pengawas sekolah, termasuk Ketua KKPS Kabupaten Garut, serta guru perwakilan dari 15 kecamatan.
“Narasumber kegiatan berasal dari Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA), dan lainnya, termasuk praktisi pendidikan dari SMPN 1 Banyuresmi yang telah lebih dulu menerapkan program PKRS di sekolahnya,” jelasnya.

Dhina berharap kegiatan ini menjadi langkah awal terbentuknya komitmen bersama dalam mengintegrasikan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas di lingkungan SD.
“Kami ingin kegiatan ini tidak berhenti di sini saja, tetapi ditindaklanjuti dengan implementasi nyata di sekolah masing-masing,” pungkasnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan inovasi dalam pembinaan karakter dan kesehatan peserta didik. Program PKRS di jenjang SD diharapkan dapat menumbuhkan generasi yang sehat, berkarakter, dan bermartabat sejak dini. ***Jajang Sukmana



































