Laporan Khusus Peringatan Hari Santri Nasional: SMKN 10 Garut Siap Hadapi Tantangan Global dengan Semangat Nasionalisme dan Keahlian Vokasi

0
18

GARUT, JABAR – Semangat Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober turut dirayakan dengan khidmat dan antusias di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 10 Garut yang berlokasi di Jalan Raya Garut Tasik KM 8, Cilawu, Garut, Jawa Barat. Peringatan ini menjadi momentum bagi para siswa untuk merefleksikan peran santri dalam sejarah bangsa sekaligus meneguhkan komitmen mereka sebagai generasi muda yang berintegritas dan terampil.

Dalam sebuah wawancara khusus, dua siswa SMKN 10 Garut, Siva dan Ajriel, berbagi pandangan mereka tentang makna Hari Santri Nasional dan relevansinya bagi pelajar SMK.

Menurut Siva, peringatan Hari Santri merupakan pengingat akan kontribusi besar para santri dan ulama dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia. “Bagi kami, menjadi santri bukan hanya soal belajar agama di pondok, tapi juga bagaimana menerapkan nilai-nilai keislaman dan nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Siva. “Di sekolah kejuruan, semangat jihad para santri kini kami wujudkan dalam bentuk perjuangan meraih ilmu dan keahlian agar siap bersaing di dunia kerja dan industri.”

Senada dengan Siva, Ajriel menekankan pentingnya sinergi antara nilai-nilai santri dengan pendidikan vokasi. “Kami sebagai siswa SMK harus memiliki mental ‘santri’ yang disiplin, tekun, dan berakhlak mulia,” kata Ajriel. Ia menambahkan bahwa keahlian teknis yang mereka peroleh di sekolah harus dibarengi dengan karakter yang kuat, yang merupakan warisan dari tradisi pesantren.

“Santri itu identik dengan kemandirian dan pantang menyerah. Dengan skill yang kami punya, kami optimis bisa menjadi pengusaha muda, tenaga ahli, atau bahkan menciptakan lapangan kerja. Ini adalah cara kami melanjutkan ‘jihad’ di era modern, yaitu dengan membangun ekonomi dan bangsa,” jelas Ajriel penuh semangat.

Peringatan Hari Santri Nasional di SMKN 10 Garut menjadi bukti nyata bahwa semangat kebangsaan dan nilai-nilai keislaman yang dijunjung tinggi oleh santri telah meresap dan membentuk karakter siswa-siswa di sekolah kejuruan. Mereka adalah generasi penerus yang siap menggabungkan keahlian vokasi dengan kearifan lokal, mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki integritas moral dan cinta tanah air yang kokoh. ***Rahayu