Oleh : Dr. Ajang Rusmana, M.Pd.
Sebuah penghargaan luar biasa bagi penulis, mendapatkan undangan dari Rutger Indonesia (Yayasan Gemilang Sehat Indonesia) untuk berangkat ke Bogota Kolumbia mengikuti sebuah konferensi internasional. Kolombia adalah negara di barat laut Amerika Selatan yang terkenal dengan keragaman alamnya, mulai dari hutan Amazon hingga pegunungan Andes, dan memiliki ekonomi yang didukung oleh pertanian, pertambangan, serta pariwisata.
Mungkin penulis tidak akan membahas lebih mendalam profil dan karakteristik negara ini. Tetapi yang akan dipaparkan di sini yaitu; apa itu ICFP 2025?
Penyelenggaraan perdananya di Kampala, Uganda pada tahun 2009, International Conference on Family Planning (ICFP) atau Konferensi Internasional tentang Keluarga Berencana, telah berkembang lebih dari sekadar konferensi. ICFP telah menjadi komunitas global, gerakan yang dinamis, dan platform digital tepercaya yang memajukan Sexuality and Reproductive Health and Rights (SRHR) atau Hak Kesehatan Seksualitas dan Reproduksi (HKSR) bagi semua. ICFP 2025 di Bogotá adalah Konferensi Internasional ketujuh yang dihadiri oleh peserta tidak kurang dari 5.000 yang berasal berbagai negara Asia, Afrika, Eropa, dan Eropa.
Tujuan ICFP 2025 ingin menyatukan para peneliti, pemerintah, advokat, pejuang kesetaraan kesehatan, dan masyarakat lokal untuk merayakan kemajuan, menjanjikan komitmen baru, dan memetakan jalan ke depan. Berakar pada kolaborasi, inklusivitas, inovasi, dan integritas ilmiah, ICFP berfungsi sebagai titik balik strategis untuk memajukan akses universal terhadap keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

Tema ICFP 2025 Bogota, Kolumbia yaitu “Equity Through Action: Advancing Sexual and Reproductive Health and Rights for All” atau “Keadilan Melalui Aksi: Memajukan Kesehatan dan Hak Seksual dan Reproduksi untuk Semua”. Melalui kegiatan konferensi ini akan mencerminkan urgensi mengatasi ketidakadilan sistemik melalui solusi inovatif dan komitmen konkret. Peserta akan memiliki akses ke beragam sesi, mulai dari pleno, diskusi panel, dan debat hingga lokakarya, acara sampingan, dan kesempatan berjejaring, semuanya dirancang untuk memicu dialog, memperkuat kemitraan, dan menginspirasi tindakan.
Pelaksanaan ICFP 2025 didukung oleh berbagai organisasi, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO), Program Khusus PBB dalam Reproduksi Manusia (HRP), dan Jaringan IBP. Kegiatannya mencakup kegiatan pra-konferensi, sesi pleno, acara sampingan, dan kunjungan lapangan. Signifikansi konferensi ini dianggap sangat penting karena diadakan pada saat hak-hak reproduksi menghadapi tantangan di beberapa bagian dunia dan adanya kesenjangan pendanaan yang signifikan untuk program-program kesehatan reproduksi.
Pentingnya kesehatan reproduksi dan seksualitas dibahas di ICFP 2025 karena mendukung keberlanjutan generasi yang berkualitas, memastikan hak-hak reproduksi perempuan, dan mendorong advokasi serta edukasi di masyarakat, terutama bagi remaja, untuk mencegah dampak negatif dari pergaulan yang salah dan mendukung kebijakan yang inklusif.
Poin utama dari pentingnya kesehatan reproduksi dan seksualitas di ICFP 2025 Bogota, Kolumbia sebagai berikut:
- Keberlanjutan dan kualitas generasi: Menjaga kesehatan organ reproduksi adalah kunci untuk menjamin keberlangsungan hidup manusia dari generasi ke generasi, agar generasi selanjutnya bisa lebih berkualitas.
- Hak-hak perempuan: Menekankan perlunya advokasi untuk hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi, serta pentingnya kebijakan yang inklusif dan kesetaraan gender, di mana advokasi harus didukung oleh pendidikan dan kampanye kesadaran.
- Advokasi dan edukasi di masyarakat: Mengedepankan kesadaran dan advokasi di tingkat masyarakat untuk mendorong perubahan yang mencerminkan kebutuhan masyarakat. Kaum muda, baik laki-laki maupun perempuan, harus dilibatkan dalam diskusi dan diberi pengetahuan yang memadai.
- Perlindungan bagi remaja: Memberikan pemahaman yang benar tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas kepada remaja agar mereka dapat membuat keputusan yang tepat, tidak terjerumus pada pergaulan yang salah, dan dapat menjaga kesehatan diri.
Menghadiri Konferensi Internasional Ketujuh tentang Keluarga Berencana (ICFP) 2025 di Bogotá menawarkan manfaat seperti memperluas jaringan profesional di bidang kesehatan keluarga berencana, memperoleh pengetahuan terbaru, berkolaborasi dengan para ahli, dan berkontribusi pada diskusi global untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Manfaat ini mencakup kesempatan untuk berbagi dan belajar dari para pemimpin dan praktisi di bidang keluarga berencana.
Bagi penulis, dengan menghadiri ICFP 2025 di Bogotá, dapat memperoleh ilmu baru yang akan bermanfaat signifikan bagi pengembangan profesional, khususnya dalam upaya menyebarluaskan hal-hal yang berkaitan dengan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan bagi rekan-rekan pendidik didik di satuan pendidikan. Harapan lebih luas anak-anak kita yang masih mengenyam pendidikan pada jenjang pendidikan dasar memiliki pengetahuan, kesadaran, bertindak sesuai norma masyarakat dan agama yang menjadi keyakinan. (*)




































