GARUT – SDIT Al-Bayyinah menggelar drama kolosal hasil adaptasi dari buku Petualangan Kebudayaan di Swiss Van Java, karya guru SDIT Al-Bayyinah, di Ballroom Al Musaddadiyah Garut, Rabu (17/12/2025). Kegiatan ini menjadi ajang edukasi sekaligus pelestarian seni dan budaya daerah melalui pertunjukan kolosal yang melibatkan seluruh warga sekolah.
Acara tersebut dihadiri oleh Kasi Kurikulum Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, perwakilan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Garut, serta Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut.

Drama yang mengusung tema Perjalanan Mengenal Kebudayaan Garut atau “Lalampahan Miwanoh Kebudayaan Garut” ini mengisahkan petualangan tokoh Jang Alba dan Nyi Inah dalam menelusuri kekayaan budaya Garut. Tokoh Jang Alba diperankan oleh Ajnan Nursyauqillah, sedangkan Nyi Inah diperankan oleh Yoona Almahyra.
Pertunjukan tersebut dikemas sebagai replika Gelar Budaya Garut dengan menampilkan sebanyak 42 tampilan seni dan kebudayaan khas Garut. Seluruh penampilan dibawakan oleh siswa kelas 1 hingga kelas 6, termasuk keterlibatan para guru, sehingga mencerminkan kolaborasi dan semangat kebersamaan dalam pelestarian budaya.

Pihak sekolah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen SDIT Al-Bayyinah dalam menjaga dan memelihara seni serta budaya Kabupaten Garut sejak dini. Bahkan, ke depan akan disusul edisi berikutnya melalui penerbitan buku baru yang mengangkat tema penggalian “harta karun” budaya di Kabupaten Garut.
Kepala Divisi Pendidikan Yayasan Al-Bayyinah, Dr. Hanny Latifah, M.M.Pd., mengakui bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengenal secara mendalam kekayaan budaya Garut. Oleh karena itu, kegiatan ini dihadirkan sebagai sarana edukasi yang kreatif dan menyenangkan bagi peserta didik sekaligus masyarakat.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Wawan Sumarwan, S.Sn., mengapresiasi inisiatif SDIT Al-Bayyinah yang telah menghadirkan pendidikan budaya melalui seni pertunjukan. Menurutnya, langkah tersebut sangat penting dalam menanamkan kecintaan generasi muda terhadap seni dan budaya lokal agar tetap lestari di tengah perkembangan zaman.
Penulis naskah sekaligus sutradara drama kolosal ini adalah Inda Nugraha Hidayat, yang akrab disapa Abah Inda, dari Saungkara. ***Jajang Sukmana





































