Disdik Garut, Gelar Bintek Koding dan Kecerdasan Artifisial serta Sosialisasi e-Raport

0
170

GARUT — Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Garut menggelar Bimbingan Teknis (Bintek) Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) serta sosialisasi e-Raport se-Kabupaten Garut di Hotel Augusta, Jl. Raya Cipanas No. 57, Langensari, Kecamatan Tarogong Kaler, pada Selasa (9/12/2025).

Bintek dibuka oleh Kepala Seksi Kurikulum Bidang SD, Bambang Sumpena, S.Pd., dan diikuti 155 peserta, terdiri dari seluruh pengawas SD serta dua operator sekolah. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari BBPMP Provinsi Jawa Barat yaitu Sugeng Budi dan Rita Sumiarti, S.Pd., serta dua guru perwakilan Kabupaten Garut yang telah mengikuti pelatihan di pusat, yaitu Gita Florencia, S.Pd., dan Ade Yusup, S.Pd.I., M.Pd., MCE.

Bambang Sumpena mengatwkan bahwa perkembangan teknologi digital dan kecerdasan buatan menuntut penguatan literasi digital sejak usia dini. Ia menjelaskan bahwa pengenalan dasar koding dan konsep AI perlu diberikan kepada peserta didik tingkat sekolah dasar untuk menjawab tuntutan pembelajaran abad ke-21.

“Bimtek ini diadakan untuk memperkuat kompetensi guru dan siswa dalam menggunakan dan memahami koding/AI serta menanamkan budaya eksplorasi teknologi sejak dini,” tegas Bambang.

Ia menambahkan bahwa koding adalah proses penulisan instruksi dalam bahasa pemrograman untuk membuat sistem bekerja otomatis, sedangkan kecerdasan buatan merupakan kemampuan mesin meniru cara berpikir manusia. Keduanya, ketika diterapkan dalam pembelajaran, terbukti dapat meningkatkan kreativitas, logika, serta kemampuan pemecahan masalah peserta didik.

Menurutnya, pembelajaran koding dan AI dapat dilaksanakan secara intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler dengan berbagai metode seperti: Problem-Based Learning, Project-Based Learning, Simulasi, dan Gamifikasi.

“Untuk jenjang SD, pendekatan unplugged coding memberikan kesempatan siswa memahami konsep pemrograman tanpa perangkat elektronik,” ucapnya.

Gita Florencia, S.Pd. sedang menyampaikan materi.

Melalui bimtek ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut menargetkan sejumlah capaian, di antaranya: Peserta didik tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga innovator yang mampu menciptakan solusi masa depan.

Selain itu, guru memahami dasar-dasar koding dan AI serta mampu mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran. Muncul karya awal siswa berupa program sederhana atau gim edukatif. Terbentuk gagasan mengenai pelajaran tambahan atau klub coding & AI di sekolah, dan meningkatnya kesadaran literasi digital dan penggunaan teknologi secara etis dan bijak.

Meski demikian, terdapat sejumlah tantangan yang masih harus dihadapi, seperti: Keterbatasan perangkat keras (komputer dan koneksi internet) serta waktu dalam jadwal pembelajaran. Infrastruktur digital di sekolah yang masih belum merata. Kesenjangan kompetensi guru dalam penguasaan teknologi, dan risiko penggunaan teknologi tanpa memperhatikan etika.

Enggang Sopari, S.Pd., Pengawas Sucinaraja sedang mencoba penggunaan Koding yang disampaikan oleh narasumber Gita Florencia, S.Pd.

Pengenalan koding dan AI di tingkat sekolah dasar menjadi langkah strategis dalam membangun generasi yang tidak hanya mampu menggunakan teknologi, tetapi juga dapat menciptakan inovasi secara etis dan bertanggung jawab.

“Pendidikan masa depan bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga keterampilan dan karakter. Semoga Bintek ini memberikan manfaat signifikan bagi seluruh peserta dalam upaya mewujudkan generasi merdeka digital yang siap bersaing di era Revolusi Industri 5.0,” tutup Bambang. ***Jajang Sukmana