PGRI Kabupaten Garut Terima Kunjungan Studi Tiru PGRI Kabupaten Sumedang

0
184

GARUT – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Garut menerima kunjungan silaturahmi dan studi tiru dari PGRI Kabupaten Sumedang, Selasa (16/12/2025). Rombongan disambut langsung oleh Dewan Pembina PGRI Kabupaten Garut, Hj. Empat Fatimah Sambas, S.Pd., bersama Ketua PGRI Kabupaten Garut, Dr. H. Encep Suherman, M.Pd., beserta jajaran pengurus, bertempat di Auditorium Mini Kampus 4 Universitas Garut (Uniga), Jl. Terusan Pahlawan, Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul.

Rombongan PGRI Kabupaten Sumedang tiba sekitar pukul 12.00 WIB. Sebelum memasuki agenda utama, seluruh peserta terlebih dahulu melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan makan siang bersama di salah satu ruangan Kampus 4 Uniga, mencerminkan suasana kebersamaan dan kekeluargaan antarorganisasi profesi guru.

Acara pokok dimulai pukul 13.48 WIB di Auditorium Mini, dipandu oleh Sekretaris PGRI Kabupaten Garut, Ade Fathurohim, S.Pd., M.Pd.. Tampak duduk di deretan depan, dari kiri ke kanan, Ketua PGRI Kabupaten Sumedang H. Pepen Efendi, S.Pd., M.Pd., Dewan Pembina PGRI Kabupaten Garut Hj. Empat Fatimah Sambas, S.Pd., Kabid GTK Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Erom Suparman, S.IP., M.Si. mewakili Kepala Dinas Pendidikan, serta Ketua PGRI Kabupaten Garut Dr. H. Encep Suherman, M.Pd.

Dalam sambutannya, Hj. Empat Fatimah Sambas, mengungkapkan kecintaannya terhadap PGRI dan profesi guru. Ia menuturkan perjalanan kariernya yang dimulai sebagai guru SD sejak diangkat menjadi PNS pada tahun 1974. Menurutnya, guru harus menjadi teladan dalam kondisi apa pun, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.

“Keberhasilan akan diikuti oleh yang lain. Saya guru SD tapi bisa menggaji profesor. Jangan terpaku pada kondisi, tapi kobarkan semangat,” tegasnya.

Sementara H. Encep Suherman menyampaikan rasa bangga karena PGRI Kabupaten Sumedang menjadi tamu pertama yang secara resmi melakukan kunjungan ke PGRI Kabupaten Garut. Pada kesempatan tersebut, ia memperkenalkan jajaran pengurus PGRI Kabupaten Garut, baik yang hadir maupun yang berhalangan.

Lebih lanjut, H. Encep menjelaskan bahwa kunjungan ini menjadi ruang berbagi pengalaman dan studi tiru, khususnya terkait berbagai persoalan guru, mulai dari PPPK, calon kepala sekolah, calon pengawas, mutasi, relokasi, hingga kendala sistem dan aplikasi. Ia berharap pertemuan ini tidak sekadar seremonial, melainkan menjadi awal hubungan kekeluargaan yang berkelanjutan.

“Apa yang kami serap hari ini, insya Allah menjadi amal shaleh. Mudah-mudahan pertemuan ini memperkuat kebersamaan kita,” ujarnya.

Ketua PGRI Kabupaten Sumedang, H. Pepen Efendi, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi dan rasa kagumnya atas sambutan hangat dari PGRI Kabupaten Garut. Ia memperkenalkan jajaran pengurus yang hadir, seraya menyebutkan bahwa kepengurusan PGRI Sumedang berjumlah sekitar 25 orang, sementara Garut mencapai 60 orang.

Ia mengaku sengaja membawa perwakilan guru PPPK, karena silaturahmi ini dilatarbelakangi oleh aspirasi anggota terkait persoalan PPPK, khususnya PPPK paruh waktu.

“Gaji PPPK paruh waktu di Sumedang masih sekitar Rp55 ribu per bulan. Garut luar biasa, PGRI diwadahi perguruan tinggi dan pengelolaan organisasinya sangat baik,” ungkapnya.

Menurutnya, berbagai upaya terkait PPPK di Sumedang sudah ditempuh, namun belum membuahkan hasil maksimal. Oleh karena itu, pihaknya melakukan studi tiru ke Kabupaten Garut, terutama terkait pengelolaan karier PPPK yang dinilai lebih maju, termasuk peluang PPPK menjadi kepala sekolah.

Diskusi berlangsung hangat dan terbuka, membahas perbandingan skema penghasilan guru, mulai dari Rp55 ribu hingga Rp750 ribu, serta harapan agar hasil pertemuan ini dapat menjadi bahan rekomendasi pemerintah Kabupaten Sumedang dan kepada kepala dinas pendidikan.

Kabid GTK Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Erom Suparman, S.IP., M.Si., menjelaskan bahwa gaji PPPK Paruh Waktu di Kabupaten Garut berkisar antara Rp600 ribu hingga Rp1 juta per bulan, mengacu pada Standar Satuan Harga (SSH) yang telah ditetapkan pemerintah daerah.

Ia juga menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Garut terus memperjuangkan aspirasi guru, termasuk terkait Tunjangan Profesi Guru (TPG) bagi PPPK, guru non-ASN yang belum terakomodir, serta guru yang telah lulus PPG Prajabatan. Berbagai data dan aspirasi tersebut telah disampaikan langsung ke kementerian terkait, dan saat ini masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah pusat.

Usai rangkaian diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Gedung Guru/Wisma PGRI Kabupaten Garut di Jl. Pasundan, Kecamatan Garut Kota, sebagai bagian dari agenda silaturahmi dan pengenalan fasilitas organisasi PGRI Kabupaten Garut. ***Jajang Sukmana