SMKN 15 Garut Hadirkan Terobosan Materi Ujikom Berbasis Revolusi Industri 5.0

0
229

GARUT, 15 Desember 2025 – Menjawab tantangan era digital yang semakin kompleks, SMK Negeri 15 Garut menggelar kegiatan sosialisasi dan sinkronisasi kurikulum terkait pembaruan materi Uji Kompetensi (Ujikom). Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. H. Doni Romdon Mubarokah, S.Kep., Ners., M.M.R.S., Kepala Bidang Mutu dan Akreditasi, yang memberikan arahan strategis mengenai standar kelulusan peserta didik SMK di masa depan.

Dalam paparannya, Dr. Doni menegaskan bahwa Revolusi Industri 5.0 menuntut adanya keseimbangan antara pemanfaatan teknologi canggih seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan robotika, dengan nilai-nilai kemanusiaan (human touch). Oleh karena itu, instrumen penilaian Ujikom perlu mengalami transformasi agar selaras dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

“Materi Ujikom tidak boleh statis. Instrumen penilaian harus dirancang secara komprehensif, mencakup aspek teknis, manajerial, serta sosial-kultural,” ujarnya di hadapan guru dan tenaga pendidik produktif SMKN 15 Garut.

Pembaruan materi Ujikom tersebut dirancang menggunakan pendekatan penilaian holistik yang tidak hanya berorientasi pada hasil akhir, tetapi juga pada proses pengukuran kompetensi secara objektif. Lima pilar evaluasi yang akan diterapkan meliputi uji tulis dan portofolio untuk mengukur penguasaan teori serta rekam jejak karya peserta didik; praktik dan simulasi untuk menguji keterampilan teknis dalam situasi kerja nyata; observasi langsung untuk menilai etika kerja dan kepatuhan terhadap standar operasional prosedur (SOP); serta wawancara guna menggali kemampuan komunikasi dan manajerial siswa.

Selain itu, perancangan instrumen Ujikom akan melibatkan asesor kompetensi serta komite skema guna menjamin validitas dan relevansi materi dengan standar industri terkini. Kolaborasi ini diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki sertifikasi kompetensi yang diakui secara nasional maupun internasional.

“Kuncinya adalah relevansi. Dengan skema sertifikasi yang mengacu pada standar industri terbaru, kesenjangan antara kompetensi lulusan dan kebutuhan dunia kerja dapat diminimalisir,” tambah Dr. Doni.

Kepala SMKN 15 Garut, Rahayu, M.Pd., menyambut baik pembaruan materi Ujikom tersebut sebagai langkah konkret dalam meningkatkan kualitas dan daya serap lulusan. Melalui penguatan hard skills yang dibarengi pembentukan karakter serta kemampuan adaptasi, lulusan diharapkan mampu bersaing di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi diskusi intensif terkait penyusunan bank soal dan skenario praktik Ujikom yang akan segera diimplementasikan pada tahun ajaran mendatang. ***Jajang Sukmana