Belajar Bersama, Tumbuh Bersama: Praktik Baik Hari Belajar Guru MGMP Bahasa Inggris di Rayon 5

0
72

Oleh: Cucu Yulianti K, S.Pd,.M.Pd (Pengawas Sekolah Disdik Kab. Garut)

Abstrak

Surat Edaran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2025 tentang Hari Belajar Guru memberikan angin segar bagi upaya penguatan kompetensi guru secara berkelanjutan. Artikel ini mengulas praktik pelaksanaan Hari Belajar Guru pada Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris di Rayon 5 Kabupaten Garut, sebagai bentuk konkret dari pengembangan keprofesian berkelanjutan. Dengan pendekatan kolektif-kolegial, kegiatan ini membangun budaya refleksi, kolaborasi, dan inovasi di kalangan guru Bahasa Inggris Rayon 5. Tulisan ini bertujuan mendokumentasikan proses, tantangan, dan dampak dari kegiatan tersebut agar dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain.

Pendahuluan

Perubahan dalam dunia pendidikan menuntut guru untuk terus belajar, berkembang, dan beradaptasi. Tidak cukup hanya mengandalkan pelatihan formal dari pemerintah, guru juga perlu memiliki ruang dan waktu untuk belajar secara mandiri dan bersama rekan sejawat. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menjawab kebutuhan ini melalui Surat Edaran Nomor 5684/MDM.B1/HK.04.00/2025 tentang Hari Belajar Guru.

Surat edaran ini mendorong setiap satuan pendidikan untuk menjadwalkan satu hari dalam seminggu sebagai hari khusus bagi guru untuk belajar melalui kelompok kerja profesional seperti MGMP. Dalam konteks ini, MGMP Bahasa Inggris Rayon 5 mengambil peran aktif dalam mewujudkan semangat belajar guru melalui kegiatan terstruktur dan bermakna. Artikel ini mengangkat praktik baik yang terjadi di lapangan, yang menunjukkan bahwa ketika guru diberi ruang untuk belajar, mereka akan tumbuh bersama dan membawa perubahan nyata dalam pembelajaran.

Pembahasan

1. Konteks dan Dasar Pelaksanaan

Kegiatan Hari Belajar Guru di MGMP Bahasa Inggris Rayon 5 merujuk pada kebijakan nasional melalui Surat Edaran Hari Belajar Guru. Tujuan utamanya adalah mendorong pengembangan kompetensi guru secara berkelanjutan dan terjadwal tanpa mengganggu aktivitas belajar siswa. Di Rayon 5, pelaksanaan hari belajar dijadwalkan setiap hari Jumat, setelah jam pelajaran berakhir, agar tidak berbenturan dengan kegiatan mengajar.

Dasar hukum kegiatan ini antara lain:

  • UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
  • PP No.74 Tahun 2008 jo. PP No.19 Tahun 2017,
  • serta dukungan teknis dari dana BOS Reguler.

2. Bentuk Kegiatan MGMP Bahasa Inggris di Rayon 5

Kegiatan MGMP dilakukan dalam bentuk diskusi rutin, lokakarya mini, praktik berbagi strategi pembelajaran, penyusunan modul ajar, dan refleksi praktik kelas. Guru-guru Bahasa Inggris di Rayon 5 juga saling berbagi materi ajar inovatif, teknik asesmen formatif, dan penggunaan media digital untuk meningkatkan interaktivitas kelas.

Beberapa topik yang telah dibahas antara lain:

  • “Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Teks Naratif”
  • “Pemanfaatan Aplikasi Interaktif dalam Mengajar Grammar”
  • “Mendesain Rubrik Penilaian untuk Speaking Skills”
  • “Penggunaan Flash card untuk reggular irregular”

Kegiatan ini dikemas santai namun produktif, menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan, selaras dengan prinsip “berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan” seperti tercantum dalam surat edaran.

3. Dampak Positif yang Terlihat

Setelah beberapa bulan pelaksanaan, terdapat beberapa perubahan positif yang terlihat:

  • Guru menjadi lebih terbuka untuk berbagi dan menerima masukan.
  • Materi pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan sesuai kebutuhan murid.
  • Ada peningkatan kepercayaan diri guru dalam menerapkan metode baru.

Guru tidak hanya datang untuk “mengikuti kegiatan”, tetapi benar-benar datang untuk “belajar dan bertumbuh”.

4. Tantangan dan Strategi Mengatasi

Tantangan utama dalam pelaksanaan Hari Belajar Guru di Rayon 5 adalah keterbatasan waktu, perbedaan jadwal sekolah, serta konsistensi kehadiran guru. Namun tantangan ini diatasi dengan koordinasi yang baik antar sekolah, fleksibilitas waktu pertemuan, dan dukungan kepala sekolah yang memberi waktu khusus untuk guru berpartisipasi.

Penutup

Pelaksanaan Hari Belajar Guru MGMP Bahasa Inggris di Rayon 5 menjadi contoh konkret bagaimana kebijakan nasional dapat diimplementasikan secara nyata dan bermakna di tingkat lapangan. Guru bukan hanya mengajar, tetapi juga terus belajar untuk memberikan yang terbaik bagi murid. Semangat kolektif dalam belajar ini menciptakan budaya kolaboratif yang kuat dan berdampak langsung pada kualitas pembelajaran.

Diharapkan praktik baik ini dapat menjadi inspirasi bagi MGMP di rayon lain, dan terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak untuk berkelanjutan dan berkembang lebih jauh.

Daftar Pustaka

  • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
  • Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 jo. PP No. 19 Tahun 2017 tentang Guru.
  • Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. (2025). Surat Edaran Nomor 5684/MDM.B1/HK.04.00/2025 tentang Hari Belajar Guru.
  • Notosoeprapto, S. (2021). Komunitas Belajar Guru: Refleksi, Kolaborasi, dan Inovasi di Sekolah. Jakarta: Pustaka Edukasi.
  • Dirjen GTK. (2022). Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).