Mewujudkan Merdeka Belajar: Praktik Baik Pendidikan di Sekolah

0
28

Uban Sahban, S.Pd. (Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Kabupaten Garut)

 

 

  1. Pendahuluan

Pendidikan adalah pilar utama dalam membentuk generasi unggul yang siap menghadapi perubahan zaman. Kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi membuka ruang baru bagi sekolah untuk melaksanakan pembelajaran yang fleksibel, kontekstual, dan berpihak kepada siswa.

Namun, dalam implementasinya, berbagai tantangan muncul, seperti keterbatasan pemahaman guru tentang filosofi Merdeka Belajar, minimnya kolaborasi, dan keterbatasan sarana pendukung. Oleh karena itu, diperlukan praktik baik yang konkret untuk mewujudkan kebijakan ini secara nyata di sekolah.

Artikel ini mendeskripsikan praktik baik yang dilakukan di SMP Negeri X melalui pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berbasis wirausaha siswa sebagai upaya mewujudkan Merdeka Belajar.

 

  1. Deskripsi Praktik Baik

2.1. Tujuan

  • Mengembangkan karakter mandiri, gotong royong, dan kreatif pada siswa.
  • Mendorong guru untuk berinovasi dalam pembelajaran.
  • Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar kontekstual.

 

2.2. Langkah-Langkah atau Metode yang Digunakan (Metode STAR)

Situation

SMP Negeri X ingin menumbuhkan semangat Merdeka Belajar namun menghadapi tantangan berupa pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered.

 

Task

Menciptakan model pembelajaran yang berbasis proyek untuk mengembangkan potensi siswa secara holistik dan membangun karakter sesuai nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila.

 

Action (Langkah 4 Kegiatan)

  1. Identifikasi dan Perencanaan Proyek:

Siswa dibagi ke dalam kelompok, lalu memilih jenis produk (makanan, kerajinan, jasa) sesuai minat.

  1. Pelaksanaan Proyek Wirausaha:

Siswa merancang produksi, promosi, dan pemasaran secara langsung.

  1. Refleksi dan Presentasi Mingguan:

Siswa menyampaikan laporan kemajuan dan kendala selama pelaksanaan proyek.

  1. Pameran dan Evaluasi Produk:

Hasil karya siswa dipamerkan di sekolah dan dinilai oleh guru lintas mata pelajaran.

 

Result

  • Siswa menunjukkan peningkatan kreativitas, kepercayaan diri, dan kemampuan kolaborasi.
  • Guru menjadi lebih adaptif dalam menggunakan metode pembelajaran yang variatif.
  • Terjadi pembelajaran lintas disiplin yang saling memperkuat.

 

2.3. Media atau Alat yang Digunakan

  • Digital: Google Classroom, Canva, Quizizz, YouTube Edu.
  • Cetak dan Visual: Infografis, poster, komik edukatif.
  • Lingkungan Sekolah: Mading, kebun sekolah, ruang praktik wirausaha.
  • Portofolio Digital: Vlog siswa, dokumentasi proyek, presentasi digital.

 

  1. Hasil dan Dampak

3.1. Perubahan atau Peningkatan yang Terjadi (Metode STAR)

Situation

Pembelajaran sebelumnya masih bersifat satu arah, siswa pasif, dan guru dominan.

 

Task

Mendorong siswa menjadi subjek aktif dalam pembelajaran melalui proyek nyata.

 

Action

Melaksanakan Proyek P5 berbasis wirausaha dengan pendekatan kolaboratif lintas mata pelajaran.

 

Result

  • Pembelajaran menjadi lebih hidup, relevan, dan bermakna.
  • Siswa menunjukkan peningkatan prestasi akademik dan karakter.
  • Terjadi peningkatan kolaborasi antara sekolah dan orang tua.

 

3.2. Refleksi atau Evaluasi (Metode STAR)

Situation

Sekolah mulai menerapkan kebijakan Kurikulum Merdeka.

 

Task

Melakukan evaluasi dan refleksi terhadap efektivitas praktik baik dalam pelaksanaan P5.

 

Action

Mengadakan refleksi mingguan dan evaluasi akhir proyek oleh siswa, guru, dan orang tua.

 

Result

  • Sekolah memperoleh masukan yang berguna untuk penyempurnaan praktik.
  • Tercipta budaya reflektif dan kolaboratif dalam komunitas belajar sekolah.

 

  1. Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan

Praktik baik pelaksanaan proyek P5 berbasis wirausaha di SMP Negeri X menunjukkan bahwa prinsip Merdeka Belajar dapat diterapkan secara nyata di sekolah. Pembelajaran menjadi lebih kontekstual, kolaboratif, dan bermakna. Siswa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan kreatif, sementara guru berkembang menjadi fasilitator pembelajaran.

 

Rekomendasi

  • Sekolah lain dapat mereplikasi model ini dengan menyesuaikan pada konteks lokal masing-masing.
  • Penguatan peran komunitas belajar guru perlu terus ditingkatkan untuk mendorong inovasi berkelanjutan.
  • Monitoring dan refleksi rutin harus menjadi bagian dari budaya sekolah dalam mengimplementasikan Merdeka Belajar.

 

  1. Daftar Pustaka
  • Kemendikbudristek. (2020). Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka.
  • Dirjen GTK. (2022). Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
  • OECD. (2018). The Future of Education and Skills: Education 2030.
  • Sani, R. A. (2021). Pembelajaran Berbasis Proyek. Jakarta: Bumi Aksara.

 

  1. Dokumentasi Pendukung
  • Foto kegiatan proyek wirausaha siswa.
  • Video presentasi hasil karya siswa.
  • Rekap hasil refleksi mingguan siswa dan guru.
  • Laporan evaluasi dari orang tua dan mitra komunitas.