Peer Educator: Langkah Efektif Mengembangkan PKRS bagi Peserta Didik di SMPN 4 Limbangan

0
55

Oleh: Enang Cuhendi, .S.Pd., M.M.Pd., (Pengawas Sekolah/Master Teacher/Pengelola Program PKRS-Disdik Kab. Garut)

Pendahuluan

Latar Belakang:

Pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas (PKRS) merupakan aspek penting dalam perkembangan remaja. SMPN 4 Limbangan berkomitmen untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran peserta didik terhadap isu ini. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan metode yang mampu menjangkau siswa secara efektif dan menyeluruh.

Permasalahan yang Dihadapi:

  • Minimnya pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas.
  • Kurangnya wadah edukasi yang berbasis pada pendekatan teman sebaya.
  • Kebutuhan terhadap metode edukatif yang interaktif dan partisipatif.
  • Alasan Penerapan Praktik Baik:

Untuk menjawab tantangan tersebut, sekolah mengadopsi program peer educator hasil kolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Yayasan SEMAK Bandung, dan Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) Jakarta. Pendekatan ini dianggap mampu menjangkau siswa secara lebih efektif melalui peran aktif teman sebaya.

Deskripsi Praktik Baik

Tujuan

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran peserta didik tentang pentingnya PKRS melalui program peer educator yang efektif dan partisipatif.

Langkah-Langkah atau Metode yang Digunakan (Metode STAR)

Situation (Situasi): Sekolah membutuhkan metode yang tepat untuk menyampaikan PKRS secara efektif dan menyenangkan.

Task (Tugas): Mengembangkan dan menerapkan program peer educator berbasis modul SETARA yang mendorong keterlibatan aktif peserta didik.

Action (Tindakan):

1. Seleksi dan Pelatihan Peer Educator:

  • Menyeleksi siswa yang memiliki potensi menjadi role model.
  • Memberikan pelatihan tentang PKRS dan keterampilan komunikasi.

2. Pengembangan Materi:

  • Menyesuaikan materi PKRS dari Modul SETARA dengan konteks sekolah.
  • Fokus materi: kesehatan reproduksi, seksualitas, relasi sehat, dan perlindungan diri.

3. Implementasi Program:

  • Kegiatan penyuluhan, diskusi kelompok, simulasi, dan kampanye kelas.
  • Pemanfaatan waktu istirahat dan jam khusus untuk sesi edukasi informal.

4. Evaluasi dan Refleksi:

  • Survei awal dan akhir program.
  • Forum refleksi bersama peer educator dan guru pendamping.

Result (Hasil yang Dicapai):

  • Peningkatan skor pemahaman siswa pada aspek PKRS.
  • Siswa lebih terbuka mendiskusikan isu-isu sensitif secara sehat.
  • Penurunan kasus perilaku menyimpang dan relasi tidak sehat antar siswa.
  • Terbentuknya komunitas peduli PKRS di kalangan siswa.

Media atau Alat yang Digunakan

  • Modul SETARA (YGSI)
  • Infografis PKRS
  • Kartu pertanyaan diskusi
  • Video edukatif
  • Forum refleksi dan Google Form evaluasi

Hasil dan Dampak

  •  Perubahan atau Peningkatan (Metode STAR)
  • Situation: Sebelumnya siswa minim informasi tentang kesehatan reproduksi.
  • Task: Meningkatkan literasi dan sikap positif tentang PKRS.
  • Action: Edukasi peer to peer dengan pendekatan aktif dan visual.

Result:

  • Siswa lebih memahami pentingnya menjaga relasi sehat.
  • Menurunnya keluhan soal pelecehan verbal.
  • Adanya keberlanjutan program melalui regenerasi peer educator.

Refleksi atau Evaluasi terhadap Hasil (Metode STAR)

Situation : Tantangan awal: siswa canggung membahas topik sensitif.

Task.        : Menumbuhkan kepercayaan dan keterbukaan dalam diskusi.

Action.      : Melibatkan peer educator dalam setiap tahap kegiatan.

Result.       : Kegiatan menjadi lebih interaktif dan disukai siswa, terjadi perubahan sikap positif terhadap tema PKRS.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan:

Program peer educator terbukti efektif dalam meningkatkan literasi dan kesadaran siswa tentang PKRS. Pendekatan ini juga mendorong pembentukan karakter dan kepedulian antar teman sebaya.

Rekomendasi:

  • Program ini dapat direplikasi di sekolah lain.
  • Diperlukan pendampingan dan pelatihan berkelanjutan.
  • Perlu dukungan kebijakan sekolah agar program berjalan secara sistematis.

Daftar Pustaka

  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Panduan Implementasi Program Pendidikan Kesehatan Reproduksi & Seksualitas. Jakarta: Kemendikbud.
  • Yayasan Gemilang Sehat Indonesia. (2018). Modul SETARA. Jakarta: YGSI.

Dokumentasi Pendukung

  • Foto kegiatan pelatihan dan implementasi peer educator
  • Cuplikan materi presentasi siswa
  • Data hasil pre-test dan post-test
  • Kuesioner refleksi siswa dan guru pendamping