Hardiknas 2025: Bupati Garut Tekankan Pentingnya Pendidikan Inklusif dan Bermutu

0
38

Garut – Pemerintah Kabupaten Garut menggelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Lapangan Alun-Alun Garut, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota, Jumat (2/5/2025). Upacara yang berlangsung secara sederhana ini mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.”

Upacara dipimpin langsung oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, yang sekaligus membacakan pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia. Dalam amanatnya, Bupati Syakur menyoroti dua isu utama dalam dunia pendidikan di Garut: akses pendidikan dan kualitas tenaga pendidik.

Ia mengungkapkan, berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sekitar 20 persen lulusan SD di Garut tidak melanjutkan ke jenjang SMP. Untuk itu, ia meminta Dinas Pendidikan memprioritaskan peningkatan angka partisipasi sekolah serta meningkatkan kompetensi guru, termasuk melalui uji kemampuan Bahasa Indonesia.

“Pendidikan bukan sekadar formalitas, tapi harus meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa,” tegas Syakur.

Ia juga menekankan pentingnya pendidikan inklusif, tanpa diskriminasi atas dasar agama, suku, fisik, ekonomi, atau domisili. “Pendidikan adalah hak asasi dan hak sipil yang melekat pada setiap individu,” ujarnya.

Bupati Syakur turut mengapresiasi langkah Presiden Prabowo yang menjadikan pendidikan sebagai prioritas nasional dalam Asta Cita keempat. Ia menyebut upaya pemerintah pusat dalam memutus rantai kemiskinan melalui peningkatan infrastruktur pendidikan, transformasi digital, serta peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru sebagai langkah strategis yang perlu didukung daerah.

“Guru harus menjadi agen pembelajaran sekaligus agen peradaban. Tidak hanya fasilitator, tapi juga mentor dan konselor,” katanya.

Ia juga menyoroti sejumlah program unggulan dari Kementerian Pendidikan sejak Oktober 2024, seperti Pembelajaran Mendalam, Tes Kemampuan Akademik, pelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI), serta program “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang bertujuan membentuk karakter sejak usia dini.

Di akhir pidatonya, Syakur mengajak seluruh pihak untuk bersinergi demi memajukan pendidikan. “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan partisipasi orang tua, masyarakat, dunia usaha, hingga media untuk mewujudkan pendidikan bermutu bagi semua,” ujarnya.

Upacara ini turut dihadiri jajaran Forkopimda Garut, para kepala SKPD, camat, kepala sekolah, guru, serta siswa dari sekolah terdekat. ***Jajang Sukmana