Memaknai Hari Kesaktian Pancasila

0
57

Oleh : Sulistyowati – Guru IPS di Pujon, Kab. Malang, Jatim

Tak terasa sudah 60 tahun yang lalu, peristiwa yang sering kita sebut sebagai Gerakan 30 September tak pernah hilang dari memori kolektif bangsa Indonesia. Peristiwa itu mengingatkan pada kita sebagai generasi penerus bangsa, bahwa peristiwa ini merupakan sebuah usaha PKI untuk menggantikan ideologi Pancasila menjadi ideologi Komunis.

Tindakan ini sangat tidak dibenarkan keberadaannya, mengingat dalam malam kelabu itu, mereka juga melakukan sebuah tindakan kebiadaban dengan membunuh 6 Jenderal dan 1 orang perwira. Mereka dibunuh kemudian dimasukkan kedalam sebuah sumur tua (Lubang Buaya) di Jakarta Timur. Para jenderal ini dituduh ingin melakukan sebuah kudeta terhadap Soekarno.

Sehari pasca peristiwa itu, pemerintah gencar melakukan operasi penumpasan PKI, di bawah pimpinan  Panglima Kostrad, Mayor Jenderal Soeharto. Pada hari yang sama 1 Oktober 1965, Mayjend. Soeharto memimpin Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) untuk mengumpulkan dan menyadarkan kembali kesatuan serta badan-badan yang sebelumnya terpengaruh oleh PKI.

Operasi penumpasan G 30 S/PKI terus dilakukan hingga terjadinya pergantian rezim di negeri ini. Penangkapan para tokoh-tokoh PKI terus dilakukan, semua organisasi dan ormas-ormas bentukan PKI dibekukan. Bahkan, atas kejadian malam kebengisan itu mendorong para mahasiswa dan para pelajar melakukan aksi demontrasi. Mereka bergabung dalam Front Pancasila dan mereka menuntut untuk membubarkan PKI dan ormas-ormasnya, menuntut untuk membersihkan kabinet dari unsur PKI.

HARI KESAKTIAN PANCASILA

Penumpasan ideologi komunis tidak hanya berhenti di masa Soekarno, tetapi terus berlanjut di masa Orde Baru. Saat itu secara murni dan konsekuen.

Pancasila menjadi ideologi yang diyakini oleh seluruh bangsa Indonesia hingga kini. Keberadaan ideologi ini menunjukan bahwa Indonesia memiliki sejarah sendiri tentang lahirnya sebuah keyakinan falsafah hidup bangsanya. Tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai hari kesaktian Pancasila oleh pemerintahan orde baru. Pancasila dianggap sakti karena ideologi ini telah berkali-kali diruntuhkan oleh beberapa pihak yang dianggap anti-pancasila. Hari Kesaktian Pancasila juga memiliki sebuah makna mendalam sebagai hari berkabung secara nasional.

Tragedi penculikan dan pembunuhan tersebut memberikan pembelajaran bagi generasi muda bahwa Pancasila sangat penting untuk membentengi pengaruh ideologi radikal. Tak hanya itu saja pasca tragedi G30S terjadi pembersihan semua unsur pemerintahan dari pengaruh PKI mulai dari anggota organisasi hingga simpatisan. Hal ini untuk melindungi bangsa Indonesia dari pengaruh komunis, serta kekejamannya yang bertentangan dengan Agama dan Pancasila.

Selain identik dengan pengibaran bendera setengah tiang, peringatan momen G30S/PKI biasanya juga dilakukan orang dewasa dengan menonton film G30S PKI. Bukan hanya bermakna bagi orang dewasa, momen ini jadi waktu yang pas bagi orang tua/pendidik untuk mengajarkan sikap dan rasa Nasionalisme pada anak. Hari Kesaktian Pancasila adalah salah satu hari nasional bagi bangsa Indonesia yang diperingati setahun sekali pada tanggal 1 Oktober.

Di momen ini, orang tua/pendidik juga bisa mengajarkan sikap nasionalisme pada anak dengan cara-cara yang seru dan kontektual. Dengan begitu, si kecil akan belajar menumbuhkan perasaan cinta tanah air (nasionalisme) sejak dini. Mari mengajak si kecil untuk ikut memaknai hari-hari bersejarah di Indonesia dengan cara-cara yang menyenangkan dan kontekstual agar ia tumbuh menjadi pribadi yang nasionalis dan cinta tanah air. Mengenal dan memahami sejarah perjalanan bangsa sebagai pembelajaran dalam kehidupannya. Ke depan diharapkan mereka menjadi generasi pewaris bangsa yang tangguh, pantang menyerah serta rela berkorban untuk bangsa dan negara. Selamat Hari Kesaktian Pancasila, Pancasila harga mati sampai kapanpun & selama darah mengalir dalam raga. (*)