Pasca Idulfitri 1446 H, SDN 3 Haurpanggung Terus Berbenah Meski Hadapi Keterbatasan

0
56

Garut, 14 April 2025 – Pasca perayaan Idulfitri 1446 Hijriah, SD Negeri 3 Haurpanggung menunjukkan semangat pembaruan dan perbaikan lingkungan sekolah. Di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah Tita Rosita, S.Pd.SD., M.Pd., berbagai pembenahan fisik dilakukan demi menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman dan aman bagi siswa.

Salah satu perbaikan yang menonjol adalah renovasi lapangan upacara yang sebelumnya kerap tergenang air dan becek saat hujan. Kini, lapangan tersebut telah dilapisi pelur, sehingga lebih layak digunakan untuk kegiatan sekolah. Selain itu, lahan kosong yang ada telah dihiasi dengan beragam tanaman hias, termasuk di depan ruang-ruang kelas yang kini tampak lebih asri dan teratur. Tak ketinggalan, fasilitas penampung sampah juga telah disediakan guna mendukung kebersihan lingkungan.

Di sisi lain, perbaikan juga dilakukan pada bagian plafon ruang kelas yang lapuk dan sering mengalami kebocoran. Plafon-plafon tersebut telah diganti agar kondisi ruang belajar menjadi lebih aman dan nyaman bagi siswa dan guru.

Namun, Tita mengungkapkan bahwa permasalahan utama sekolah sebenarnya masih belum tersentuh. “Sebenarnya ruangan-ruangan kelas banyak yang sudah termakan usia, banyak yang rusak terutama bagian atap. Kondisi ini sudah dilaporkan ke pihak dinas, namun belum ada bantuan rehab. Dan untuk mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kami perbaiki semampunya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat pihak terkait dapat memperbaiki bangunan atau merehab, jangan sampai sudah terjadi kecelakaan baru diperhatikan,” ujarnya.

Sekilas, kondisi SDN 3 Haurpanggung terlihat baik-baik saja—bersih, nyaman, dan rapi. Namun menurut Tita, jika ditelusuri lebih dalam, kondisi struktur bangunan sangat memprihatinkan. “Kalau dibuka penutup dinding ruang kelas misalnya, dindingnya sangat tidak layak. Begitu juga plafon di teras ruang kelas atau di dalam kelas, rangka bangunannya sangat menakutkan,” tambahnya.

Ia bahkan menyebutkan bahwa tidak ada orang yang berani menaiki atap bangunan karena kondisinya yang mengkhawatirkan. “Jangan terkecoh karena tampilan, tapi dalamnya sangat mengkhawatirkan. Inilah kondisi bangunan sekolah kami,” tegasnya.

Tita berharap ada perhatian serius dari pihak terkait agar siswa bisa belajar di tempat yang benar-benar aman dan layak. ***Jajang Sukmana