SMPN 2 Malangbong Mengadakan Gelar Karya P5, Bertajuk Pengelolaan Sampah dan PKRS

0
241

SMPN 2 Malangbong mengadakan Gelar Karya P5 pada hari Kamis tanggal 21 November 2024, Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah salah satu kegiatan penting dalam Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata kepada siswa dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari. Salah satu tema yang diangkat adalah Pengelolaan Sampah dan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS), dua isu yang relevan untuk menciptakan generasi muda yang peduli terhadap lingkungan dan kesehatan.

Mengapa Pengelolaan Sampah Penting?

Pengelolaan sampah menjadi salah satu isu global yang memerlukan perhatian serius. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan, merusak ekosistem, dan mengancam kesehatan manusia. Melalui tema ini, siswa diajak untuk:

  1. Mengenal jenis sampah: Organik, anorganik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
  2. Menerapkan prinsip 3R: Reduce, Reuse, dan Recycle.
  3. Berinovasi dalam pengelolaan sampah: Membuat produk dari bahan daur ulang seperti ecobrick atau kerajinan tangan.

Proyek ini tidak hanya mengajarkan siswa tentang pentingnya mengelola sampah, tetapi juga mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan di masyarakat, misalnya melalui kampanye lingkungan atau pelatihan pengelolaan sampah di lingkungan sekitar.

Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS)

Masa remaja adalah masa transisi dan sangat problematis dalam aspek psikologis. Hal ini membuat mereka berada dalam kondisi anomi (sebuah situasi tanpa norma dan hukum) karena kontradiksi antara norma dan fase orientasi. Ada perubahan signifi kan yang terjadi pada fase remaja: aspek fi sik, biologis, psikologis, emosional dan psikososial. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi perilaku dan kehidupan personal, keluarga serta masyarakat. Ketika mereka tidak siap terhadap terhadap perubahan yang terjadi, perilaku negatif akan terjadi, diantaranya kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, penyakit menular seksual dan penularan HIV/AIDS, kehamilan tidak di inginkan, aborsi dan lain-lain. Pendidikan seksualitas yang efektif harus sesuai dengan usia, budaya, konteks kehidupan remaja dan memberikan informasi yang akurat. Hal itu dapat memberikan kesempatan pada remaja untuk mengeksplorasi nilai dan akhirnya mereka dapat membuat keputusan penting mengenai kehidupan seksual mereka sehingga dapat mencegah risiko-risiko yang mungkin terjadi. Akan tetapi, masih ada yang beranggapan bahwa pendidikan seksualitas tabu bagi remaja.

Di sisi lain, Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Masa remaja adalah masa kritis dalam perkembangan fisik dan emosional, sehingga pemahaman tentang kesehatan reproduksi sangat diperlukan. Dalam tema ini, siswa belajar tentang:

  1. Anatomi dan fisiologi tubuh manusia: Memahami organ reproduksi dan fungsinya.
  2. Perilaku hidup sehat: Menjaga kebersihan tubuh dan mencegah penyakit menular seksual.
  3. Pentingnya pendidikan seks yang sehat: Mengenal risiko kehamilan dini dan cara menjaga hubungan yang bertanggung jawab.

Melalui PKRS, siswa juga dilatih untuk memiliki sikap yang bijaksana dan bertanggung jawab dalam menghadapi berbagai tantangan remaja, seperti tekanan sosial dan informasi yang salah tentang kesehatan reproduksi.

Kolaborasi Tema dalam Gelar Karya

Menggabungkan tema Pengelolaan Sampah dan PKRS dalam Gelar Karya P5 adalah langkah strategis yang mengintegrasikan kesadaran lingkungan dengan kesehatan pribadi. Dalam kegiatan ini, siswa dapat menunjukkan hasil proyek mereka dalam bentuk:

  1. Pameran: Produk daur ulang, poster kampanye, atau media pembelajaran interaktif.
  2. Diskusi kelompok: Sesi edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan reproduksi.
  3. Aksi nyata: Membersihkan lingkungan sekolah atau kampanye digital tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.

Manfaat Gelar Karya P5 bagi Siswa

  1. Meningkatkan kesadaran: Siswa memahami dampak sampah terhadap lingkungan dan pentingnya kesehatan reproduksi.
  2. Mengasah keterampilan: Melalui proyek ini, siswa belajar berinovasi, berkolaborasi, dan berpikir kritis.
  3. Mendorong aksi nyata: Siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mempraktikkan solusi nyata untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Gelar Karya P5 dengan tema Pengelolaan Sampah dan PKRS adalah wadah bagi siswa untuk belajar, berkreasi, dan berkontribusi nyata dalam menyelesaikan masalah lingkungan dan kesehatan. Dengan melibatkan siswa secara aktif, kegiatan ini tidak hanya membentuk profil Pelajar Pancasila yang cinta lingkungan dan peduli kesehatan, tetapi juga menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Sambutan PKS Kesiswaan/ Penanggungjawab Proyek (Dadan Muhammad, S.Pd.,M.Pd)

Gelar Karya P5 dengan tema Pengelolaan Sampah dan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS). Kegiatan ini menjadi momen penting dalam menanamkan nilai-nilai Pelajar Pancasila, khususnya terkait peduli lingkungan dan kesadaran kesehatan. Tema ini sangat relevan, karena kita menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah dan perlunya edukasi yang komprehensif terkait kesehatan reproduksi bagi generasi muda.

Saya bangga melihat antusiasme para siswa yang telah menuangkan ide-ide kreatifnya melalui karya yang dipamerkan hari ini. Semoga kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang belajar, tetapi juga melahirkan aksi nyata untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan masyarakat yang lebih peduli.

Sambutan Kepala Sekolah (Qiqi Kusdiana, S.Pd.,M.Pd)

Gelar Karya P5 dengan tema Pengelolaan Sampah dan PKRS. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata implementasi Kurikulum Merdeka dalam membentuk karakter Pelajar Pancasila.

Pengelolaan sampah bukan hanya tentang mengurangi limbah, tetapi juga membangun budaya peduli lingkungan sejak dini. Begitu pula, Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (PKRS) sangat penting untuk memberikan pemahaman tentang kesehatan dan tanggung jawab pada diri sendiri.

Saya sangat mengapresiasi kreativitas dan kerja keras siswa serta dukungan penuh dari para guru dan orang tua dalam merealisasikan proyek ini. Semoga kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga menjadi inspirasi untuk aksi nyata di kehidupan sehari-hari.

Sambutan Pengawas Sekolah (Dadang Muhammad Kosim, S.Ag.,M.Pd)

Gelar Karya P5 yang mengangkat tema Pengelolaan Sampah dan PKRS. Tema ini sangat penting dan relevan untuk membekali siswa menghadapi tantangan masa kini. Pengelolaan sampah menjadi salah satu isu global yang membutuhkan perhatian kita semua. Dengan tema ini, siswa tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga diarahkan untuk bertindak nyata demi menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (PKRS) memberikan bekal bagi siswa untuk memahami dan menjaga kesehatan diri mereka, sehingga dapat menjadi generasi yang sehat dan bertanggung jawab.

Saya mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat, mulai dari siswa, guru, hingga dukungan orang tua. Semoga kegiatan ini tidak hanya menjadi pengalaman berharga bagi siswa, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Penulis, Dadang Muhammad Kosim, S.Ag., M.Pd., (Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Kabupaten Garut)