Lanjutkan Komitmen Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Perspektif Islam, YGSI Gelar Sosialisasi di Garut

0
53

Garut23 April 2024 – Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) melaksanakan uji coba sekaligus sosialisasi modul kedua pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas SETARA (Semangat Dunia Remaja) berperspektif Islam. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama dan berlangsung di Hotel Santika, Garut, 23 April 2024.

Acara pembukaan uji coba ini dihadiri oleh Kementerian Agama Republik Indonesia yang diwakili oleh Arskal Salim, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam; Solla Taufiq, Kepala Subdirektorat Kesiswaan Madrasah Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KKSK) Madrasah; dan Siti Sakdiyah, Kepala Sub Direktorat Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam.

Selain itu, turut hadir pula Usep Saepudin, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut, serta guru SMP IT Quran Al Fadlilah Limbangan, MTsN 2 Garut, MTs Ma’arif Cilageni, MTs An Nashr, Pondok Pesantren Al Furqon, Pondok Pesantren Darul Ulum, dan Pondok Pesantren Persis Rancabango. Direktur YGSI, Ely Sawitri, turut hadir pada kesempatan ini.

Ely Sawitri

Pada sambutannya, Ely menyampaikan “Kabupaten Garut dipilih sebagai lokasi uji coba karena daerah ini telah menghasilkan praktik baik dalam pelaksanaan pendidikan, serta dukungan dari pemerintah daerah khususnya pada isu kesehatan reproduksi dan perlindungan remaja. Selain itu, tingginya angka kasus kekerasan dan perundungan juga menjadi dasar pemilihan lokasi uji coba.”

“Melalui implementasi modul ini, diharapkan dapat menurunkan angka kasus kekerasan dengan membekali peserta didik, khususnya di madrasah dan pesantren dengan pengetahuan dan keterampilan yang mendorong sikap positif, menghargai orang lain, serta menghindari perilaku kekerasan,” tambahnya.

Saepulloh

Saepulloh, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut mengutarakan “Modul pendidikan kesehatan reproduksi yang mengandung nilai islami merupakan sebuah aset untuk Kementerian Agama mewujudkan kontribusi tercapainya generasi Indonesia Emas”.

Dalam arahan Arskal Salim, disampaikan “Modul ini memiliki makna besar karena merupakan respon terhadap persoalan yang menimpa peserta didik yang ada di lembaga pendidikan Islam.” Arskal menambahkan “Modul pendidikan kesehatan reproduksi dengan nilai Islam ini tidak hanya berguna bagi para siswa di madrasah dan pesantren, tetapi juga berguna bagi guru dan orang tua karena tidak hanya sekedar penjelasan biologis sekaligus nilai-nilai agama”.

Arskal Salim

Uji coba dan simulasi pembelajaran modul kedua SETARA berperspektif Islam ini dilakukan di tiga madrasah dan tiga pondok pesantren yaitu MTs An Nashr, MTs Ma’Arif Cilageni, MTsN 2 Garut, Ponpes Al Furqon, Ponpes Darul Ulum, dan Ponpes Persis Rancabango pada 24 April 2025. Uji coba ini bertujuan untuk menilai tanggapan awal dari siswa dan tenaga pengajar, sekaligus melibatkan para guru guna memastikan modul yang dikembangkan efektif dan relevan dengan kebutuhan pembelajaran.

Penyusunan modul ini dilakukan sepanjang Maret hingga Oktober 2024, melalui proses penulisan, peninjauan, dan uji keterbacaan. Proses ini melibatkan kepala sekolah, guru, pengelola pesantren, serta perwakilan Kemenag Kabupaten. Modul SETARA yang telah digunakan di sekolah umum setingkat SMP merupakan panduan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas yang komprehensif, diadaptasi dari pedoman UNESCO dan disesuaikan dengan konteks Indonesia.

Sejak tahun 2011 hingga 2024, Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) telah mengimplementasikan modul SETARA di 214 sekolah yang tersebar di 9 provinsi, melalui dukungan berbagai program. Provinsi-provinsi tersebut mencakup DKI Jakarta, Jambi, Bali (Denpasar), Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Timur. Implementasi dilakukan di berbagai kota seperti Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kota Jambi, Denpasar, Semarang, Yogyakarta, Bandar Lampung, Sukabumi, Indramayu, Garut, Jember, Jombang, Langkat, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Rembang, dan Samarinda.

Selain modul SETARA, YGSI juga telah mengimplementasikan berbagai modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) lainnya sejak sebelum tahun 2011. Hingga kini, YGSI telah menjangkau 125.405 siswa melalui 2.558 guru yang telah mendapatkan pelatihan PKRS, di 568 sekolah yang tersebar di 12 provinsi, yaitu Sumatera Utara, Jambi, Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Timur, dan Papua.

YGSI menaruh harapan besar agar modul SETARA berperspektif Islam ini dapat menjadi pijakan awal yang penting dalam mengintegrasikan pendidikan kesehatan reproduksi ke dalam sistem pendidikan berbasis agama. Dengan pendekatan yang seimbang antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman, YGSI berkomitmen untuk membekali remaja dengan pemahaman menyeluruh tentang kesehatan reproduksi guna mendorong terciptanya generasi muda yang sehat, setara, dan bertanggung jawab. ***Jajang Sukmana 

Tentang Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI): Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI), sebelumnya Rutgers Indonesia, adalah organisasi non-profit yang telah aktif di Indonesia sejak 1997, berfokus pada pemenuhan Hak dan Kesehatan Seksual serta Reproduksi (HKSR) dan pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). YGSI berkomitmen untuk memperluas akses kesehatan reproduksi ramah remaja dan pendidikan seksualitas yang komprehensif, sambil menekankan pentingnya kesetaraan gender dengan melibatkan laki-laki dalam upaya pencegahan kekerasan berbasis gender.

Tentang Program Right Here Right Now2: Program RHRN2 adalah program lima tahun yang memperjuangkan akses yang adil dan non diskriminatif terhadap pendidikan, informasi dan layanan HKSR bagi orang muda secara inklusif termasuk disabilitas dan kelompok rentan dan marginal lainnya. Orang muda tersebut terbagi dalam kategori usia 12-24 tahun bagi orang muda dalam lingkungan sekolah, kampus dan masyarakat umum dan kategori 18-35 tahun bagi kelompok rentan dan marginal lainnya. Program RHRN2 diimplementasikan di Kabupaten Langkat (Provinsi Sumatera Utara), Indramayu (Provinsi Jawa Barat), Jombang (Provinsi Jawa Timur), serta Jakarta dan sekitarnya.

Tentang Program Power to You(th): Program PtY adalah program lima tahun yang bertujuan untuk mendorong remaja perempuan dan perempuan muda (RPPM) agar berdaya dalam bernegosiasi, menyuarakan hak-haknya di ruang publik, dan dapat mandiri dalam mengambil keputusan untuk dirinya sendiri serta dapat melindungi dirinya dari praktik-praktik berbahaya terkait kesehatan seksual dan reproduksi seperti perkawinan anak, kehamilan remaja, sunat perempuan, dan berbagai praktik kekerasan berbasis gender dan seksual lainnya. Program PtY dilaksanakan di Garut dan Cianjur (Jawa Barat), Jember dan Bondowoso (Jawa Timur), Lombok Timur dan Lombok Tengah (NTB).