Praktik Baik: Bernapas dengan Ceria – Mengenal Pentingnya Udara bagi Makhluk Hidup melalui Eksperimen Sederhana di TK

0
70

Oleh: Shafura Indah (Mahasiswa IPI Garut)

 

Pendahuluan

Latar Belakang

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, terutama bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Namun, anak-anak di Taman Kanak-Kanak (TK) seringkali belum memahami pentingnya udara dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran sains sederhana tentang udara dapat membantu mereka mengenal konsep dasar sains sekaligus menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini.

Permasalahan yang Dihadapi

  1. Anak-anak TK belum memahami bahwa udara ada di sekitar mereka meski tidak terlihat.
  2. Kurangnya media pembelajaran interaktif yang membantu anak mengenal konsep udara.
  3. Pembelajaran sains di TK seringkali bersifat teoritis dan kurang menarik.

Alasan Penerapan Praktik Baik

Praktik baik ini diterapkan untuk:

– Memperkenalkan konsep udara secara konkret melalui eksperimen sederhana.

– Meningkatkan keterlibatan anak dalam pembelajaran sains.

– Mengembangkan rasa ingin tahu dan pemahaman tentang pentingnya udara bagi kehidupan.

 

Deskripsi Praktik Baik

Tujuan

  1. Anak dapat mengenal keberadaan udara meski tidak terlihat.
  2. Anak memahami bahwa manusia, hewan, dan tumbuhan membutuhkan udara untuk bernapas.
  3. Anak terlibat aktif dalam eksperimen sains sederhana.

Media yang Digunakan

  1. Balon (untuk menunjukkan udara mengisi ruang).
  2. Sedotan dan air (eksperimen gelembung udara).
  3. Kipas tangan/kertas (merasakan angin sebagai udara yang bergerak).
  4. Gambar hewan dan tumbuhan (untuk diskusi kebutuhan udara).

 

Langkah-Langkah dengan Metode STAR

S (Situation)

Anak-anak TK belum memahami bahwa udara ada di sekitar mereka dan penting untuk bernapas. Mereka hanya mengenal angin sebagai sesuatu yang terasa, tetapi belum mengaitkannya dengan udara.

 

T (Task)

Guru perlu:

– Memperkenalkan konsep udara dengan cara yang menyenangkan.

– Melibatkan anak dalam eksperimen sederhana.

– Memastikan anak paham bahwa semua makhluk hidup membutuhkan udara.

 

A (Action) – 4 Langkah Kegiatan

  1. Demonstrasi Balon (Udara Memenuhi Ruang)

– Guru meniup balon dan bertanya: “Apa yang ada di dalam balon?”*

– Anak diajak merasakan udara keluar saat balon dikempeskan.

  1. Eksperimen Sedotan dan Air (Udara di Dalam Air)

– Anak meniup sedotan dalam air dan mengamati gelembung udara.

– Guru menjelaskan bahwa gelembung itu adalah udara yang mereka hembuskan.

 

  1. Permainan Kipas Angin (Udara yang Bergerak)

– Anak menggunakan kipas kertas untuk merasakan udara bergerak.

– Guru menjelaskan bahwa angin adalah udara yang bergerak.

 

  1. Diskusi: Siapa Saja yang Butuh Udara?

– Guru menunjukkan gambar manusia, hewan, dan tumbuhan.

– Anak diajak berdiskusi: *”Apa yang terjadi jika tidak ada udara?”*

 

R (Result)

– Anak dapat menjelaskan bahwa udara ada meski tidak terlihat.

– Anak memahami bahwa semua makhluk hidup membutuhkan udara.

– Anak antusias mengikuti eksperimen sains sederhana.

 

Hasil dan Dampak

Perubahan/Peningkatan yang Terjadi

  1. Pemahaman Anak → Anak-anak mulai mengenal konsep udara dan fungsinya.
  2. Keterlibatan Aktif→ Mereka lebih antusias belajar sains melalui eksperimen.
  3. Kesadaran Lingkungan → Anak mulai menghargai pentingnya udara bersih.

 

Daftar Pustaka

  • Depdiknas. (2007). *Pedoman Pembelajaran Sains untuk Anak Usia Dini*.
  • Harlan, J. D., & Rivkin, M. S. (2012). *Science Experiences for the Early Childhood Years*. Pearson.

Dokumentasi Pendukung

(Gambar-gambar kegiatan: anak meniup balon, eksperimen gelembung udara, diskusi tentang hewan dan tumbuhan yang butuh udara.)