Oleh: Shafura Indah (Mahasiswa IPI Garut)
Pendahuluan
Latar Belakang
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, terutama bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Namun, anak-anak di Taman Kanak-Kanak (TK) seringkali belum memahami pentingnya udara dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran sains sederhana tentang udara dapat membantu mereka mengenal konsep dasar sains sekaligus menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini.
Permasalahan yang Dihadapi
- Anak-anak TK belum memahami bahwa udara ada di sekitar mereka meski tidak terlihat.
- Kurangnya media pembelajaran interaktif yang membantu anak mengenal konsep udara.
- Pembelajaran sains di TK seringkali bersifat teoritis dan kurang menarik.
Alasan Penerapan Praktik Baik
Praktik baik ini diterapkan untuk:
– Memperkenalkan konsep udara secara konkret melalui eksperimen sederhana.
– Meningkatkan keterlibatan anak dalam pembelajaran sains.
– Mengembangkan rasa ingin tahu dan pemahaman tentang pentingnya udara bagi kehidupan.
Deskripsi Praktik Baik
Tujuan
- Anak dapat mengenal keberadaan udara meski tidak terlihat.
- Anak memahami bahwa manusia, hewan, dan tumbuhan membutuhkan udara untuk bernapas.
- Anak terlibat aktif dalam eksperimen sains sederhana.
Media yang Digunakan
- Balon (untuk menunjukkan udara mengisi ruang).
- Sedotan dan air (eksperimen gelembung udara).
- Kipas tangan/kertas (merasakan angin sebagai udara yang bergerak).
- Gambar hewan dan tumbuhan (untuk diskusi kebutuhan udara).
Langkah-Langkah dengan Metode STAR
S (Situation)
Anak-anak TK belum memahami bahwa udara ada di sekitar mereka dan penting untuk bernapas. Mereka hanya mengenal angin sebagai sesuatu yang terasa, tetapi belum mengaitkannya dengan udara.
T (Task)
Guru perlu:
– Memperkenalkan konsep udara dengan cara yang menyenangkan.
– Melibatkan anak dalam eksperimen sederhana.
– Memastikan anak paham bahwa semua makhluk hidup membutuhkan udara.
A (Action) – 4 Langkah Kegiatan
- Demonstrasi Balon (Udara Memenuhi Ruang)
– Guru meniup balon dan bertanya: “Apa yang ada di dalam balon?”*
– Anak diajak merasakan udara keluar saat balon dikempeskan.
- Eksperimen Sedotan dan Air (Udara di Dalam Air)
– Anak meniup sedotan dalam air dan mengamati gelembung udara.
– Guru menjelaskan bahwa gelembung itu adalah udara yang mereka hembuskan.
- Permainan Kipas Angin (Udara yang Bergerak)
– Anak menggunakan kipas kertas untuk merasakan udara bergerak.
– Guru menjelaskan bahwa angin adalah udara yang bergerak.
- Diskusi: Siapa Saja yang Butuh Udara?
– Guru menunjukkan gambar manusia, hewan, dan tumbuhan.
– Anak diajak berdiskusi: *”Apa yang terjadi jika tidak ada udara?”*
R (Result)
– Anak dapat menjelaskan bahwa udara ada meski tidak terlihat.
– Anak memahami bahwa semua makhluk hidup membutuhkan udara.
– Anak antusias mengikuti eksperimen sains sederhana.
Hasil dan Dampak
Perubahan/Peningkatan yang Terjadi
- Pemahaman Anak → Anak-anak mulai mengenal konsep udara dan fungsinya.
- Keterlibatan Aktif→ Mereka lebih antusias belajar sains melalui eksperimen.
- Kesadaran Lingkungan → Anak mulai menghargai pentingnya udara bersih.
Daftar Pustaka
- Depdiknas. (2007). *Pedoman Pembelajaran Sains untuk Anak Usia Dini*.
- Harlan, J. D., & Rivkin, M. S. (2012). *Science Experiences for the Early Childhood Years*. Pearson.
Dokumentasi Pendukung
(Gambar-gambar kegiatan: anak meniup balon, eksperimen gelembung udara, diskusi tentang hewan dan tumbuhan yang butuh udara.)