“Interview My Friend”: Strategi Role Play Menyenangkan untuk Menguatkan Pemahaman Simple Present Tense

0
56

Oleh: Cucu Yulianti K, S.Pd., M.Pd. (Pengawas Sekolah Disdik Kab. Garut)

 

Latar Belakang

Penguasaan Simple Present Tense merupakan kemampuan dasar dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Namun, banyak siswa mengalami kesulitan dalam menggunakannya secara lisan dan tertulis karena kurangnya latihan konteks nyata yang bermakna. Pembelajaran yang hanya berfokus pada teori dan latihan tertulis membuat siswa cepat bosan dan kurang termotivasi. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan kontekstual dan interaktif yang dapat meningkatkan keterampilan berbicara dan pemahaman struktur kalimat secara alami. Role play menjadi alternatif yang efektif karena memadukan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam suasana belajar yang menyenangkan.

Tujuan Praktik Baik

  1. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap penggunaan Simple Present Tense dalam konteks komunikasi nyata.
  2. Melatih kemampuan berbicara siswa dengan percaya diri melalui kegiatan role play.
  3. Mendorong kolaborasi dan kreativitas siswa dalam menggunakan Bahasa Inggris.

Metode STAR

SITUATION (Situasi)

Siswa kelas VIII menunjukkan hasil rendah dalam asesmen formatif tentang Simple Present Tense, terutama dalam aspek berbicara. Mereka cenderung pasif saat latihan dan belum percaya diri menggunakan Bahasa Inggris di depan teman-teman.

TASK (Tugas yang Dihadapi)

Guru perlu menciptakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dan kontekstual untuk memperkuat penggunaan Simple Present Tense, khususnya dalam bentuk komunikasi lisan.

ACTION (Tindakan yang Dilakukan)

Kegiatan dibagi dalam 4 Langkah berikut:

  1. Langkah 1: Persiapan Kosakata dan Struktur
    – Guru memberikan penguatan tentang penggunaan Simple Present Tense.
    – Siswa diberi daftar kata kerja bentuk pertama (verb 1), personal information vocabulary (name, age, hobbies, daily activities, etc.).
    – Contoh kalimat wawancara diperkenalkan.
  2. Langkah 2: Merancang Pertanyaan

– Siswa bekerja berpasangan membuat 5–7 pertanyaan wawancara seputar kegiatan harian, hobi, dan kebiasaan teman mereka.

– Guru memfasilitasi revisi pertanyaan agar sesuai dengan struktur Simple Present Tense.

  1. Langkah 3: Role Play “Interview My Friend”

– Siswa melakukan simulasi wawancara bergiliran sebagai pewawancara dan narasumber.

– Selama kegiatan, guru mengamati, mencatat kesalahan umum, dan memberikan umpan balik langsung.

  1. Langkah 4: Presentasi dan Umpan Balik
    – Beberapa pasangan diminta menampilkan wawancaranya di depan kelas.

– Siswa lain memberikan tanggapan, dan guru memberikan koreksi serta pujian secara konstruktif.

RESULT (Hasil yang Dicapai)

– Siswa lebih antusias dan terlibat aktif dalam pembelajaran.
– Terjadi peningkatan skor asesmen lisan siswa hingga 30% dibandingkan sebelumnya.
– 85% siswa menunjukkan peningkatan kepercayaan diri saat berbicara menggunakan Simple Present Tense.
– Siswa mampu menggunakan struktur kalimat dengan lebih tepat dalam konteks wawancara.

REFLEKSI DAN REKOMENDASI

Kegiatan Role Play memberikan pengalaman belajar yang nyata dan menyenangkan bagi siswa. Mereka merasa lebih percaya diri berbicara di depan umum. Namun, kegiatan ini memerlukan pengelolaan waktu dan persiapan yang matang. Guru perlu memastikan semua pasangan mendapatkan waktu cukup untuk praktik. Untuk pengembangan ke depan, role play bisa digunakan dalam tema lain seperti “My Daily Routine”, “Describe a Friend”, atau “Ask a Celebrity”.

DOKUMENTASI PENDUKUNG

– Foto kegiatan siswa saat wawancara.
– Rekaman video presentasi lisan siswa.
– Hasil observasi guru dan rubrik penilaian berbicara.
– Cuplikan pertanyaan dan jawaban siswa.

DAFTAR PUSTAKA

– Brown, H. D. (2007). Principles of Language Learning and Teaching. Pearson Education.
– Harmer, J. (2007). The Practice of English Language Teaching. Longman.
– Kemendikbud. (2022). Panduan Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum Merdeka.
– Nunan, D. (2003). Practical English Language Teaching. McGraw-Hill.