Kesenian Calung Nyaris Punah, Iyan Lupus Bangkitkan Kembali Tradisi Sunda

0
51

GARUT – Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, eksistensi kesenian tradisional khas Jawa Barat kian tergerus. Salah satu kesenian yang kini nyaris punah adalah Calung, alat musik bambu yang dulu begitu populer di berbagai hajatan masyarakat Sunda.

Menurut Iyan Lupus, seorang pemilik organ tunggal yang juga pecinta kesenian tradisional, kondisi ini sangat memprihatinkan. “Dulu, waktu saya remaja, setiap ada acara atau peringatan hari besar pasti menampilkan kesenian tradisional. Seperti Calung, Reog, Debus, Gembrung, Terbang, Celempungan, dan lainnya. Sekarang, hampir semuanya digantikan oleh musik dangdut atau organ tunggal,” ujar Iyan saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Sabtu (10/5/2025).

Iyan menambahkan, dahulu hampir setiap desa di wilayah selatan Garut seperti Cisompet, Cibalong, Pameungpeuk, dan Cikelet memiliki grup kesenian Sunda. Namun kini, keberadaannya mulai menghilang.

Sebagai bentuk kepeduliannya, Iyan kini tengah menghidupkan kembali kesenian Calung lewat grup Mekar Mulya yang bermarkas di Kampung Cidahon, Desa Jatimulya, Kecamatan Pameungpeuk. Uniknya, para pemain Calung di grup ini terdiri dari pria, wanita, hingga anak-anak. “Ada seorang anak laki-laki usia Sekolah Dasar yang ikut memainkan kecrek. Ini bukti bahwa kecintaan terhadap seni bisa dimulai sejak dini,” tuturnya.

Iyan pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kepala Desa Jatimulya, Zaenal Muttaqin, yang telah mendukung penuh pelestarian budaya ini dengan menyediakan seperangkat alat Calung. Ucapan terima kasih juga disampaikannya kepada para sesepuh dan tokoh masyarakat Kampung Cidahon yang terus memberikan dukungan moral dan semangat.

Upaya Iyan Lupus menjadi secercah harapan bagi keberlangsungan warisan budaya Sunda agar tidak hilang ditelan zaman. (Iwan Setiawan)***