Garut – TK Islam Bintang Cendekia sukses menyelenggarakan Seminar Pendidikan bertajuk “Arah Kebijakan Pendidikan dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045” pada Jumat, 14 Maret 2025. Acara ini menghadirkan Muhammad Hoerudin Amin, S.Ag, MH, Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PAN, sebagai narasumber utama. Seminar yang berlangsung di Aula Bintang Cendekia ini merupakan bagian dari Festival Ramadan Bintang Cendekia, yang telah dibuka sejak 6 Maret 2025 di Jalan Tegal Kurdi, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kepala TK Islam Bintang Cendekia, Nita Tazkiah, menjelaskan bahwa seminar ini diikuti oleh 100 peserta, terdiri dari perwakilan guru TK, SD, serta mahasiswa. “Tujuan utama seminar ini adalah untuk menambah wawasan para peserta tentang kebijakan pendidikan di masa depan,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Muhammad Hoerudin Amin menyoroti beberapa poin penting terkait perubahan kebijakan pendidikan, terutama dalam rencana revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Ia menekankan bahwa ada beberapa aspek kebijakan yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan zaman, seperti: Pembaruan konsep pendidikan yang lebih selaras dengan kondisi masyarakat dan tradisi belajar. Penyempurnaan sistem pembelajaran agar lebih relevan dengan perkembangan dunia pendidikan saat ini, dan jaminan anggaran pendidikan sebesar 20% yang harus diatur secara transparan dalam undang-undang.
Terkait disiplin dan perlindungan guru, Hoerudin menegaskan bahwa dalam revisi UU Sisdiknas nanti, aturan mengenai jaminan perlindungan dan tata kelola kerja guru akan diperjelas. “Tidak ada lagi tafsir-tafsir berbeda, semuanya akan tertulis secara tegas di dalam pasal-pasalnya,” ungkapnya. Ia juga menekankan bahwa meskipun guru mendapatkan perlindungan, mereka tetap harus menjalankan tugasnya dengan disiplin dan terus meningkatkan kompetensi.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya bahasa daerah seperti bahasa Sunda misalnya, yang keberadaannya akan diperjelas dalam undang-undang. Menurutnya, bahasa daerah merupakan identitas dan ciri khas suatu daerah yang harus dijaga dan dilestarikan agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman.
Diakhir, Hoerudin memberikan apresiasi kepada TK Islam Bintang Cendekia atas inisiatif menyelenggarakan seminar ini. Menurutnya, seminar pendidikan biasanya diadakan oleh perguruan tinggi atau SMA, tetapi kali ini TK mampu menyelenggarakannya dengan sangat baik. Ini bukti bahwa pendidikan anak usia dini memiliki peran besar dalam dunia pendidikan.
“Dengan suksesnya seminar ini, diharapkan akan ada kegiatan serupa di masa mendatang guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. TK Islam Bintang Cendekia sukses selalu!,” tandasnya. ***Jajang Sukmana