Oleh : Miman Abdurahman, M.Pd. (Guru/Wakasek di SMP Fauzaniayah Sukaresmi)
Abstrak
Buku 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat mengangkat nilai-nilai karakter positif yang penting untuk ditanamkan sejak usia dini. Terinspirasi dari konsep “The 7 Habits of Highly Effective People” karya Stephen R. Covey, buku ini disesuaikan dengan konteks budaya dan kebutuhan anak-anak Indonesia. Tujuh kebiasaan yang dibahas meliputi: proaktif, memulai dengan tujuan akhir, mendahulukan yang utama, berpikir menang-menang, berusaha memahami sebelum dipahami, bersinergi, dan mengasah diri. Setiap kebiasaan dikemas dalam bahasa sederhana, disertai ilustrasi menarik serta aktivitas yang relevan untuk membantu anak-anak memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini bertujuan membentuk generasi muda yang cerdas, tangguh, dan berkarakter mulia, serta mampu menghadapi tantangan masa depan dengan sikap positif dan bertanggung jawab.
Pendahuluan
Apa Saja 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat?
Program 7 Kebiasan Anak Indonesia Hebat meliputi bangun pagi, berdoa, dan berolahraga. Dilanjutkan makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, serta istirahat cepat.
Dalam implementasinya, program tersebut juga memerlukan semacam pendampingan. Misalnya dilakukan evaluasi setiap bulan guna mengetahui apakah anak “Belum Terbiasa” atau “Sudah Terbiasa” dengan 7 kebiasaan.
Pada penerapannya, bimbingan terhadap 7 kebiasaan dilakukan dengan menggunakan metode yang penuh kesadaran (mindfulness), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful).
Berikut ini rincian 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat:
- Bangun Pagi
Siswa/siswi di SMp Fauzaniyyah sudah menerapkan kebiasaan ini sejak dahulu kala. Siswa/siswi SMP Fauzaniyyah meyoritas merupakan Santri yang tinggal di Pondok Pesantren, yang mana sudah membiasakan diri bangun pagi, yakni mereka membiasakan bangun di Pukul 03.30 dini hari dan lanjut melaksanakan pengajian.
- Bangun pagi merupakan kebiasaan bangun di pagi hari yang apabila dilakukan setiap hari akan memberikan manfaat.
- Di antaranya melatih kedisiplinan, meningkatkan kemampuan mengelola waktu, dan meningkatkan kemampuan mengendalikan diri.
- Kemudian meningkatkan keseimbangan jiwa dan raga yang dapat berkontribusi pada kesuksesan seseorang.
- Beribadah
- Kebiasaan beribadah merupakan pondasi penting dalam pembentukan karakter positif pada anak.
- Manfaatnya untuk mendekatkan hubungan individu dengan Tuhan, meningkatkan nilai-nilai etika, moral, spiritual, dan sosial.
- Lalu meningkatkan pemahaman tujuan hidup dan arah yang bermakna, meningkatkan kebersamaan dan solidaritas, serta peningkatan diri secara berkelanjutan.
- Berolahraga
- Kebiasaan berolahraga merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik dan mendukung kesehatan mental.
- Selain itu, dapat menjaga kebugaran tubuh, meningkatkan potensi diri, dan meningkatkan nilai sportivitas.
- Makan Sehat dan Bergizi
- Kebiasaan makan sehat dan bergizi berkaitan dengan prinsip dan nilai tentang pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh untuk mendukung kehidupan yang sehat, seimbang, dan bermakna.
- Kebiasaan bermanfaat menjaga kesehatan fisik sebagai investasi jangka panjang, memaksimalkan potensi tubuh dan pikiran, menjaga tubuh tetap sehat sebagai tanggung jawab individu, serta meningkatkan kemandirian.
- Gemar Belajar
- Kebiasaan gemar belajar sangat penting dalam perkembangan pribadi dan akademis.
- Kebiasaan bermanfaat untuk mengembangkan diri, menumbuhkan kreativitas dan imajinasi, menemukan kebenaran dan pengetahuan, serta membentuk kerendahan hati dan rasa empati.
- Bermasyarakat
- Kebiasaan bermasyarakat adalah perilaku terlibat dalam kegiatan sosial, budaya, atau lingkungan di komunitas tempat tinggal seseorang.
- Kebiasaan bermanfaat menumbuhkembangkan nilai gotong royong, kerja sama, saling menghormati, toleransi, keadilan, dan kesetaraan, serta meningkatkan tanggung jawab terhadap lingkungan, dan rasa sekaligus menciptakan kegembiraan.
- Tidur Cepat
- Tidur cepat merupakan kebiasaan tidur tepat waktu di malam hari pada waktunya sesuai usia anak agar dapat bangun pagi.
- Kebiasaan tidur cepat dipengaruhi waktu ideal yang dibutuhkan anak.
- Pola tidur yang tepat dapat disesuaikan. Misalnya anak usia 0-3 bulan dengan waktu tidur 14-17 jam, sedangkan remaja 14-17 tahun dengan tidur 8-10 jam.
Mandikdasmen, Abdul Mu’ti memaparkan sejumlah tujuan dari Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Di antaranya mewujudkan pembangunan manusia atau sumber daya manusia (SDM) unggul. Terciptanya manusia unggul merupakan bagian dari Asta Cita ke-4.
Tujuan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat juga terdiri dari menanamkan kebiasaan positif yang dapat membentuk karakter anak-anak Indonesia agar menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter unggul.
Nantinya, 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat diharapkan bisa semakin memastikan generasi bangsa tidak hanya unggul dalam aspek akademis, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat, kepedulian sosial, serta tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.
Program berorientasi pada penguatan karakter bangsa. Terdapat 8 karakter utama bangsa, yaitu religius, bermoral, sehat, cerdas, kreatif, kerja keras, disiplin, mandiri, dan bermanfaat.
“Dengan menanamkan tujuh kebiasaan ini, kami berharap dapat membentuk anak-anak Indonesia menjadi pribadi yang cerdas secara intelektual, sosial, dan spiritual,” ujar Abdul Mu’ti.
“Kami percaya bahwa kebiasaan seperti bangun pagi, beribadah, dan bermasyarakat bukan hanya membangun individu yang kuat, tetapi juga menciptakan generasi yang peduli dengan sesama dan lingkungannya,” tambah Mendikdasmen.
Pemerintah juga berencana kembali menghidupkan nilai-nilai tradisional Indonesia, seperti bermain bersama teman sebaya. Perkembangan teknologi dianggap semakin menghilangkan nilai tersebut dengan adanya akses gawai yang mudah.
7 Kebiasaan hidup sehat yang diterapkan oleh Kementrian Pendidikan merupakan hal yang sangat baik dan sudah diterapkan di sekolah kami. Siswa/Siswi SMP Fauzaniyyah sudah menerapkan kebiasaan tersebut semenjak dari dulu, hal ini didukung dengan kebiasaan yang diterapkan dipondok Pesantren Fauzan, yang mana mayoritas Siswa/Siswi SMP fauzaniyyah tinggal di Pondok Pesantren Fauzan, sehingga kebiasaan tersebut mendapat dukungan yang maksimal dari jajaran pengurus Pondok Pesantren.
Penutup
Orang tua/wali dan pendidik perlu membimbing dan memastikan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat dapat ditiru dan dilakukan oleh anak-anak agar menjadi generasi emas Indonesia. Kebiasaan tersebut perlu ditumbuhkembangkan secara bertahap dan berulang melalui pendekatan yang sesuai dengan usia anak. Oleh karena itu, pihak keluarga (orang tua/wali) perlu bekerja sama dengan pihak satuan pendidikan untuk memantau penerapan tujuh kebiasaan ini, baik yang dilakukan anak di rumah maupun di sekolah.
Tujuh kebiasaan ini diharapkan dapat terlaksana setiap hari, berkelanjutan, hingga menjadi budaya, dan terinternalisasi menjadi karakter. Pembentukan karakter ini membutuhkan waktu dan keterlibatan berbagai pihak terutama keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan media. Oleh karena itu, dibutuhkan panduan bagi pihak keluarga (Orang tua/wali) dan satuan pendidikan (pendidik dan tenaga kependidikan) agar dapat: 1. memahami manfaat penerapan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat; 2. mengetahui perannya dalam membentuk tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat; dan 3. melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat secara berkala.
Daftar Pustaka
- Buku:
– Gunarsa, S. D. (2018). Psikologi Anak dan Remaja. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
– Hurlock, E. B. (2017). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: PT. Erlangga.
- Jurnal:
– Jurnal Psikologi Indonesia, Vol. 12, No. 2, 2017, “Kebiasaan Anak Indonesia yang Berprestasi” oleh Dr. Siti Nurjanah, M.Psi.
– Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 25, No. 1, 2018, “Kebiasaan Belajar Anak Indonesia yang Sukses” oleh Dr. Bambang Sutrisno, M.Pd.
- Artikel Online:
– “7 Kebiasaan Anak Indonesia yang Berprestasi” oleh (tautan tidak tersedia), 10 Februari 2020.
– “Kebiasaan Anak Indonesia yang Sukses” oleh (tautan tidak tersedia), 15 Januari 2019.
- Laporan Penelitian:
– Laporan Penelitian “Kebiasaan Anak Indonesia yang Berprestasi” oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Nasional, 2018.
– Laporan Penelitian “Kebiasaan Belajar Anak Indonesia yang Sukses” oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Indonesia, 2019.