KASEUMEUK REBORN

0
87

Oleh : Inar Suminarsih, S.Pd.,M.Pd

 

Latar Belakang Kegiatan

“Kaseumeuk Reborn” – Menumbuhkan Kembali Buah Khas Cikajang melalui Pendidikan dan Pelestarian Alam

Wilayah Cikajang, Kabupaten Garut, dikenal sebagai daerah dengan kekayaan alam yang melimpah, termasuk berbagai jenis tanaman dan buah-buahan lokal. Salah satu buah khas yang pernah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat adalah kaseumeuk. Namun, seiring perkembangan zaman dan pergeseran gaya hidup, buah kaseumeuk semakin jarang ditemukan, bahkan mulai terlupakan oleh generasi muda.

Sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya dan lingkungan, Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan Kecamatan Cikajang merasa terpanggil untuk berperan aktif dalam menghidupkan kembali eksistensi buah kaseumeuk. Melalui pendekatan pendidikan, kegiatan ini tidak hanya bertujuan menanam kembali kaseumeuk secara fisik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan, rasa memiliki terhadap warisan lokal, serta membangun kesadaran ekologis sejak dini di kalangan peserta didik dan masyarakat sekolah.

Program ini dirancang sebagai wujud sinergi antara dunia pendidikan, lingkungan hidup, dan kearifan lokal. Dengan melibatkan satuan pendidikan, guru, siswa, serta masyarakat sekitar, kegiatan bertajuk “Kaseumeuk Reborn” diharapkan dapat:

  • Menggali kembali pengetahuan tentang kaseumeuk dan habitatnya.
  • Mendorong gerakan penanaman pohon kaseumeuk di lingkungan sekolah dan rumah.
  • Membentuk karakter siswa yang peduli lingkungan dan bangga terhadap budaya lokal.

Melalui kegiatan ini, Korwil Pendidikan Cikajang ingin menegaskan peran sekolah bukan hanya sebagai tempat belajar akademis, tetapi juga sebagai agen pelestarian budaya dan penjaga lingkungan. Dengan “melahirkan kembali” kaseumeuk, kita tidak hanya menyelamatkan satu spesies buah, tetapi juga menyelamatkan identitas dan kebanggaan daerah Cikajang.

Tujuan Kegiatan

Kegiatan “Kaseumeuk Reborn” dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut:

  1. Menghidupkan kembali buah kaseumeuk sebagai tanaman khas lokal Kecamatan Cikajang yang mulai langka dan terlupakan.
  2. Menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan, budaya lokal, dan kekayaan hayati daerahnya sejak usia dini.
  3. Mendorong keterlibatan aktif satuan pendidikan dalam upaya pelestarian tanaman lokal melalui kegiatan penanaman, pemeliharaan, dan edukasi berkelanjutan.
  4. Membangun kesadaran masyarakat sekolah dan warga sekitar akan pentingnya menjaga dan melestarikan kekayaan alam sebagai bagian dari identitas daerah.
  5. Menjadikan sekolah sebagai pusat pelestarian budaya dan lingkungan hidup, melalui pengintegrasian nilai-nilai kearifan lokal dalam proses pembelajaran.
  6. Menggali potensi kaseumeuk secara ekonomi dan edukatif, termasuk kemungkinan pengembangan produk olahan atau kegiatan kewirausahaan berbasis sekolah.

Sasaran Kegiatan

Kegiatan “Kaseumeuk Reborn” menyasar berbagai pihak yang berperan penting dalam pelestarian budaya dan pendidikan lingkungan, yaitu:

  1. Peserta Didik
    Sebagai generasi penerus yang perlu dikenalkan pada kekayaan hayati dan budaya lokal, siswa diharapkan dapat memahami nilai penting kaseumeuk dan berperan aktif dalam penanaman serta pemeliharaannya.
  2. Guru dan Tenaga Kependidikan
    Sebagai pendidik, guru diharapkan menjadi fasilitator dalam mengenalkan kaseumeuk sebagai bagian dari pembelajaran kontekstual berbasis kearifan lokal.
  3. Satuan Pendidikan (SD dan SMP sederajat)
    Sekolah-sekolah di wilayah Kecamatan Cikajang menjadi pusat pelaksanaan kegiatan, tempat penanaman, serta lokasi edukasi lingkungan dan pelestarian.
  4. Orang Tua dan Komite Sekolah
    Sebagai mitra pendidikan, orang tua diharapkan mendukung keberlanjutan kegiatan ini, termasuk mendorong siswa merawat tanaman di rumah atau lingkungan sekitarnya.
  5. Masyarakat Sekitar dan Pemerintah Desa
    Sebagai bagian dari ekosistem sosial, masyarakat juga menjadi sasaran penyadaran dan pelibatan dalam menjaga keberadaan kaseumeuk di lingkungan mereka.

Manfaat Kegiatan

Kegiatan “Kaseumeuk Reborn” diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

  1. Bagi Peserta Didik
    1. Menambah pengetahuan tentang kuliner tradisional dan nilai budaya lokal.
    2. Menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap warisan budaya daerah.
    3. Mengembangkan kreativitas melalui kegiatan pembelajaran berbasis budaya.
  2. Bagi Pendidik
    1. Menjadi inspirasi dalam merancang pembelajaran kontekstual dan bermuatan lokal.
    2. Meningkatkan kepedulian terhadap pelestarian budaya dalam lingkungan sekolah.
    3. Mendorong kolaborasi antara guru dan siswa dalam kegiatan kreatif dan edukatif.
  3. Bagi Sekolah dan Masyarakat
    1. Memperkuat hubungan antara sekolah dan masyarakat melalui kegiatan budaya.
    2. Menjadi bagian dari upaya pelestarian kekayaan budaya lokal secara berkelanjutan.
    3. Mengangkat potensi daerah yang dapat dikembangkan menjadi produk unggulan lokal.

Rencana Kegiatan dan Pelaksanaan

Kegiatan “Kaseumeuk Reborn” dirancang dalam bentuk edukatif, partisipatif, dan aplikatif. Pelaksanaan dibagi menjadi beberapa tahapan yang melibatkan siswa, guru, dan masyarakat sekolah. Berikut adalah rencana kegiatan secara rinci:

1.       Sosialisasi dan Koordinasi Awal

  • Waktu: H-14 hingga H-7 sebelum hari pelaksanaan
  • Kegiatan:
    • Koordinasi dengan kepala sekolah dan guru.
    • Sosialisasi program ke seluruh satuan pendidikan.
    • Pendataan kebutuhan bibit dan kesiapan lahan tanam.

2.      Pengumpulan dan Distribusi Bibit Kaseumeuk

  • Waktu: H-5 hingga H-2
  • Kegiatan:
    • Pengadaan dan distribusi bibit pohon kaseumeuk ke seluruh sekolah.
    • Pemberian panduan perawatan bibit kepada guru pendamping.

3.      Hari Pelaksanaan – “Kaseumeuk Reborn”

  • Waktu: Hari H
  • Tempat: Kantor Korwil Pendidikan (pembukaan) dan seluruh sekolah (penanaman)
  • Susunan Kegiatan:
    • 00 – 08.30 : Pembukaan dan sambutan dari Korwil, perwakilan sekolah, dan tokoh masyarakat.
    • 30 – 09.00 : Edukasi singkat tentang buah kaseumeuk dan pentingnya pelestarian tanaman lokal.
    • 00 – 10.00 : Seremonial penanaman secara simbolis di lokasi pembukaan.
    • 00 – 12.00 : Penanaman serentak oleh seluruh sekolah di lingkungan masing-masing.
    • 00 – selesai : Dokumentasi dan pengisian laporan awal kegiatan oleh sekolah.
  1. Evaluasi dan Dokumentasi
  • Melakukan evaluasi kegiatan untuk mengukur efektivitas dan dampak pelaksanaan program.
  • Mempublikasikan dokumentasi kegiatan melalui media sosial sekolah dan forum pendidikan sebagai bentuk pelaporan dan inspirasi bagi satuan pendidikan lain.

 

 

5.      Pemantauan dan Tindak Lanjut

Waktu: 1–3 bulan setelah penanaman

Kegiatan:

  1. Pemantauan pertumbuhan bibit oleh guru pembina dan siswa.
  2. Laporan perkembangan tanaman oleh sekolah ke Korwil.
  3. Kemungkinan lomba atau penghargaan sekolah dengan perawatan terbaik.

Penutup

 

Melalui kegiatan “Kaseumeuk Reborn”, Korwil Pendidikan Kecamatan Cikajang berupaya mendorong pelestarian budaya lokal, khususnya kuliner tradisional, sebagai bagian dari penguatan pendidikan karakter dan kecintaan terhadap warisan bangsa. Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana edukatif bagi peserta didik, tetapi juga menjadi wadah kolaboratif antara sekolah, masyarakat, dan pelaku budaya untuk bersama-sama menjaga identitas lokal di tengah arus modernisasi.

Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar, memberikan manfaat nyata bagi seluruh pihak, serta menjadi inspirasi bagi satuan pendidikan lainnya dalam mengintegrasikan budaya ke dalam proses pembelajaran. Dukungan dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi suksesnya kegiatan ini. (*)