Digitalisasi Pendidikan dan Desa: CSR PT Graha Eka Cipta dan Mitra di Kabupaten Garut

0
49
Herdi Mulyana RH, S.Pd., M.Pd., Kepala SMPN 1 Bayongbong memperoleh bantuan CSR satu buah SMART BOARD, yang diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Dr. Ade Manadin, S.Pd., M.Pd.

Garut – Program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Graha Eka Cipta, PT Esa Prima Perkasa, Yayasan Bismillah Satu Nusantara, dan PT E-Belajar Semesta Raya resmi diluncurkan pada Senin, 24 Februari 2025. Acara berlangsung di Gedung F Auditorium Kampus Institut Teknologi Garut (ITG), Jl. Mayor Syamsu No.1, Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Dr. Ade Manadin, S.Pd., M.Pd., serta sejumlah pejabat lainnya. Program ini bertujuan untuk mendukung pengembangan teknologi dan digitalisasi di Kabupaten Garut melalui penyediaan perangkat teknologi interaktif bagi sektor pendidikan dan desa.

Yusep Maulana, M.Kom, MBA

Yusep Maulana, M.Kom, MBA, salah satu perwakilan dari perusahaan penyelenggara CSR, menyampaikan bahwa total anggaran yang dialokasikan mencapai lebih dari Rp2,5 miliar dalam bentuk barang. Bantuan ini berupa 12 unit panel interaktif yang akan didistribusikan secara merata antara sekolah dan desa.

“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk mendorong digitalisasi pendidikan di Garut. Dengan adanya teknologi ini, kami berharap pembelajaran menjadi lebih interaktif dan efektif. Sekolah-sekolah dan pesantren yang menerima bantuan ini dapat memanfaatkannya sebagai smart classroom, sehingga komunikasi antara guru dan siswa lebih kolaboratif,” ujar Yusep.

Selain sektor pendidikan, program ini juga berfokus pada ketahanan pangan di desa. Teknologi yang diberikan akan digunakan untuk memonitoring sektor pangan guna mendukung perkembangan desa di era digital.

Yusep menambahkan bahwa sebelum perangkat diberikan, akan ada edukasi kepada para penerima agar teknologi dapat dimanfaatkan secara optimal. “Kalau tidak diedukasi dulu, takutnya nanti tidak dipakai dengan maksimal,” tambahnya.

Program CSR ini juga telah diterapkan di berbagai wilayah lain, seperti Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bandung. Namun, bagi Yusep, program ini memiliki makna khusus karena merupakan bentuk kontribusinya sebagai putra daerah untuk kemajuan Garut.

“Dengan adanya dukungan teknologi ini, kami berharap pendidikan dan desa-desa di Garut semakin maju, serta menjadi model bagi daerah lain dalam menerapkan digitalisasi,” pungkasnya. ***Jajang Sukmana