IGI dan Telkomsel Gelar Pelatihan TaRL di Garut: Dorong Transformasi Pembelajaran Inklusif dan Bermakna

0
36

GARUT KOTA – Ikatan Guru Indonesia (IGI) bersama Telkomsel sukses menyelenggarakan Pelatihan Teaching at The Right Level (TaRL) di Aula Citarum, Kantor Gubernur Jawa Barat Bale Dewa Niskala, Sabtu (14/6/2025). Sekitar 120 guru dari berbagai jenjang pendidikan**, dengan dominasi peserta dari jenjang SMA/SMK, antusias mengikuti kegiatan yang penuh semangat kolaboratif ini.

Kegiatan yang mengusung tema utama “Teaching at The Right Level – Transformasi Pembelajaran Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua”, dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Dede Darmawati, doa oleh Lutfi Fauzi, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars IGI yang dipandu Susanti. Suasana makin hidup dengan pantun pembuka dari MC Epon Maftuhah:

> Sebelas Januari senandung lagu Gigi,
> Nyanyi nyaring dari Desember.
> Mari bergabung dengan IGI,
> Sharing and growing together!

Dalam sambutannya, Ketua IGI Garut, Nono Kartono, S.T., S.Kom., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas terselenggaranya acara ini yang merupakan hasil kolaborasi PP IGI dan Telkomsel, dibantu oleh PW IGI Jawa Barat, Cadisdik Wilayah XI, dan Biro Umum Setda Jabar. Ia mengajak para guru untuk bergabung menjadi anggota IGI, khususnya IGI Garut, agar dapat tumbuh dan belajar bersama dalam semangat “Dinas Karena Allah (DKA) dan berbagi ilmu melalui kanal NGABASO IGA.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran kegiatan ini. Semoga ke depan IGI Garut makin solid, dan kolaborasi semacam ini bisa terus berlanjut.”

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Cadisdik Wilayah XI, Drs. Aang Karyana, M.Pd., yang diwakili oleh Kasubag TU H. Apip Saepul Bahri, S.Pd., MM. Ia menekankan pentingnya peningkatan kompetensi guru dalam mendukung visi Jabar Terdidik, Terbaik, dan Lebih Maju, sesuai slogan KDM Jabar Istimewa.

“Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi IGI dengan program-program pendidikan di Jawa Barat. Kita perlu terus berinovasi agar kualitas guru terus meningkat, demi menghadirkan pembelajaran yang adaptif dan berkualitas,” tegas Apip.

Ketua IGI Wilayah Jawa Barat, Anwar Sanusi, M.Pd., menyampaikan apresiasi kepada para guru dan mitra kerja IGI. Ia juga menyampaikan program-program strategis IGI Jabar, termasuk pelatihan literasi numerasi, pendampingan profesional, dan pelatihan digital.

“IGI Jabar telah meraih berbagai penghargaan dari BBGP dan instansi lainnya. Ini bukti nyata bahwa kita terus bergerak, tumbuh, dan mengabdi,” ujarnya. Ia menyisipkan pantun motivatif:

> Mampir di Aljabar Bandung Timur,
> Disambut gerimis yang merata.
> Guru belajar tak kenal umur,
> Demi negeriku yang tercinta.

Sementara itu, Dr. Rusnanie (Kak Rose) dari Dewan Pakar PP IGI menyampaikan manfaat pendekatan TaRL yang mendorong inklusivitas, menumbuhkan kepercayaan diri siswa, dan meminimalkan frustrasi belajar.

Dalam kesempatan itu, ia juga memaparkan sejarah perjalanan IGI sebagai organisasi profesi guru:

“IGI berawal dari *Klub Guru Indonesia* tahun 2000 yang digagas oleh tokoh-tokoh seperti Ahmad Rizali, Indra Djati Sidi, dan lainnya. IGI resmi berbadan hukum pada 26 November 2009, dengan Ketua Umum pertama Satria Dharma, dilanjutkan Muhammad Ramli Rahim pada periode kedua, dan kini memasuki generasi kepemimpinan ketiga di bawah Danang Hidayatullah dari DKI Jakarta.”

Ia juga menyebut bahwa IGI terus konsisten memperjuangkan kompetensi dan kesejahteraan guru sesuai amanat UU No.14/2005 tentang Guru dan Dosen.

Peri Pahlevi, M.Pd. dari IGI Pusat menambahkan bahwa TaRL sangat relevan dalam menjawab tantangan learning crisis.

“Banyak murid belum menguasai kemampuan dasar seperti membaca dan berhitung meski sudah duduk di bangku sekolah bertahun-tahun. TaRL membantu guru memahami kebutuhan murid dan menyesuaikan pendekatannya.”

Pihak Telkomsel turut memperkuat peran teknologi pendidikan melalui platform Skul.id, seperti dijelaskan oleh Aceng Ajid, Manager Mobile Customer Branch Telkomsel Tasikmalaya. Guru dapat melakukan absensi, kuis, pembayaran SPP, hingga kelas daring lewat platform ini, dan berkonsultasi lebih lanjut dengan tim teknis Telkomsel seperti Mas Bram dari Garut.

Para peserta sangat mengapresiasi kegiatan ini. Banyak dari mereka menyatakan bangga, senang, dan bersyukur bisa ikut serta, serta berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat dan membuka wawasan baru. Terima kasih IGI dan Telkomsel. Saya siap bergabung dengan IGI,” ujar Diniarth Z.A. dari SMAN 4 Garut.

Acara ditutup dengan pantun penuh semangat:

> Jalan-jalan ke alun-alun Garut,
> Jangan lupa beli dodol dan kerupuk.
> Kalau guru terus semangat dan kompak melanjutkan ilmu yang dirajut,
> Murid-murid pasti tumbuh hebat dan cukup!

Pelatihan ini menjadi simbol semangat baru dari Garut untuk Indonesia: bahwa para guru tidak berhenti belajar, dan IGI hadir sebagai wadah yang mendorong kolaborasi, profesionalisme, dan transformasi nyata dalam dunia pendidikan. (*)