Pembelajaran Mendalam (Deep Learning): Konsep, Implementasi, dan Desain Modul Pembelajaran Adaptif untuk Siswa SD dan SMP

0
44

Oleh: Asep Saepulloh F., S.Ag., M.Pd.

 

 

Abstract Deep Learning is an educational approach that emphasizes meaningful understanding, the interconnection of concepts, and higher-order thinking skills. In the context of primary and secondary education, this approach can be a solution to the challenges of uniform and less contextualized learning. This article discusses the concept of Deep Learning in education, implementation strategies for all subjects in elementary and middle schools, as well as the design of adaptive teaching modules that can help teachers create inclusive, collaborative, and personalized learning. At the end of the article, a Deep Learning-based module format is also presented, ready for teachers to use as a guide.

 

Abstrak. Pembelajaran mendalam (Deep Learning) merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pemahaman bermakna, keterkaitan antar konsep, dan kemampuan berpikir tingkat tinggi(Aria et al., 2025) . Dalam konteks pendidikan dasar dan menengah, pendekatan ini dapat menjadi solusi terhadap tantangan pembelajaran yang bersifat seragam dan kurang kontekstual. Artikel ini membahas konsep Deep Learning dalam pembelajaran, strategi implementasi untuk semua mata pelajaran di SD dan SMP, serta desain modul ajar adaptif yang dapat membantu guru menyusun pembelajaran yang inklusif, kolaboratif, dan personal. Di akhir artikel, disajikan pula format modul berbasis Deep Learning yang siap digunakan guru sebagai panduan.

 

  1. Pendahuluan
  2. Latar Belakang

Tantangan abad ke-21 mengharuskan siswa untuk tidak hanya memahami fakta tetapi juga menjadi pemikir kritis, memecahkan masalah, kreatif, dan berkolaborasi dengan orang lain. Menurut penelitian Kumalasari (2012) dan Chun (2009), keterampilan berpikir kritis sangat penting untuk menangani masalah dan mengidentifikasi beberapa pendekatan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Putri, dkk. (2013) juga menyoroti perlunya solusi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Untuk meningkatkan hasil belajar, proses pendidikan juga harus meningkatkan motivasi siswa.(Miranda, 2015).” (Maharani, 2019)(Baroya, 2018). Pendidikan yang hanya berfokus pada hafalan tidak terlalu relevan. Karena itu, pembelajaran mendalam telah muncul sebagai solusi pendidikan yang lebih reflektif, adaptif, dan sensitif terhadap kebutuhan siswa. Pendekatan pembelajaran mendalam adalah salah satu metode pembelajaran yang dapat mengakomodasi tuntutan abad ke-21 tersebut. Dengan memfasilitasi pembelajaran inklusif, kolaboratif, dan personal, siswa dapat lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan mengembangkan kemampuan mereka secara holistik. Modul berbasis deep Learning yang disajikan di akhir artikel dapat menjadi panduan yang berguna bagi guru dalam merancang pembelajaran yang relevan dan efektif bagi siswa. Dengan demikian, diharapkan generasi muda dapat siap menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik.

Di sisi lain, penyusunan modul ajar oleh guru harus merespons kebutuhan diferensiasi dan keberagaman karakteristik siswa. Modul berbasis deep learning memungkinkan guru merancang pembelajaran yang tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga memfasilitasi eksplorasi, refleksi, dan penciptaan makna secara personal.

 

  1. Rumusan Masalah
  • Apa esensi pembelajaran mendalam dalam konteks pendidikan dasar dan menengah?
  • Bagaimana cara mengimplementasikan Deep Learning untuk semua mata pelajaran di SD dan SMP?
  • Bagaimana merancang modul ajar adaptif berbasis pendekatan deep learning?
  1. Tujuan
  • Menjelaskan konsep Deep Learning dalam pendidikan.
  • Menyajikan strategi implementasi Deep Learning untuk semua mata pelajaran.
  • Menyusun desain dan format modul ajar adaptif berbasis deep learning.

 

  1. Konsep Teoretis Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)
  2. Definisi

Menurut Marton & Säljö (1976), deep learning adalah pendekatan belajar yang berorientasi pada pemahaman konsep, membuat koneksi antar pengetahuan, dan merefleks. Pendekatan deep learning menekankan pemahaman dan mencari pemaknaan, mempelajari suatu konsep baru dan menghubungkannya dengan pemahaman dan pengetahuan yang telah dimiliki. Tahap ini merupakan proses pengolahan tingkat tinggi pada pemikiran seseorang [2].” (Ahmad, n.d.)(Wiji, n.d.)(E. & F., 2002). Deep Learning menurut Puskurjar yang diterjemahkan menjadi Pembelajaran Mendalam ” adalah pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful) melalui olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) secara holistik dan terpadu”.(PM Pembelajaran Mendalam: Berkesadaran (Mindful), ⁠⁠ . . ., n.d.)

Dalam konsep Pembelajaran Mendalam, individu diajak untuk tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga memahami secara mendalam dan menyeluruh. Proses pembelajaran yang diusung dalam Pendekatan Pembelajaran Mendalam mencakup aspek intelektual, etika, estetika, dan kinestetik secara seimbang. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang bermakna dan menyenangkan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Selain itu, dengan menggabungkan konsep baru dengan pemahaman yang telah dimiliki, individu dapat meningkatkan kualitas pemikiran tingkat tinggi mereka.

 

  1. Karakteristik
  • Berpikir kritis dan reflektif
  • Mengaitkan antar konsep lintas mata pelajaran
  • Berbasis pengalaman nyata
  • Berorientasi pada pemecahan masalah dan proyek nyata
  • Keterlibatan emosional dan motivasi intrinsik siswa(Nugraha, 2021)
  1. Prinsip Pembelajaran Deep Learning:

Menurut pelaksanaannya, pembelajaran mendalam didasarkan pada tiga prinsip, yaitu sebagai berikut:

  1. Mindful learning

Mengajak siswa untuk menyadari bahwa setiap individu memiliki latar belakang serta cara belajar yang berbeda. Para guru juga harus menyadari keunikan yang ada dalam diri siswa-siswanya, termasuk potensi dan kebutuhan masing-masing individu yang berbeda.

  1. Meaningful learning

Proses pembelajaran harus mendorong siswa untuk berpikir dan terlibat aktif dalam setiap kegiatan belajar. Siswa yang diajak untuk memahami alasan di balik setiap materi pelajaran yang diberikan, kelak akan menyadari manfaat mempelajari hal tersebut di kehidupan nyata.

  1. Joyful learning

Pengalaman belajar yang menyenangkan menjadi hal yang penting. Karena pendekatan pembelajaran yang mengombinasikan dengan hal-hal yang menyenangkan, dapat melekat lebih lama dibandingkan dengan pembelajaran yang disampaikan secara monoton saja. Sehingga, siswa akan lebih termotivasi dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan.”

(Mengenal 3 Pilar Konsep Deep Learning Dalam Pendidikan, n.d.)

 

4.Pengalaman Belajar Dalam PBM

Pengalaman belajar dalam PBM melibatkan tiga tahapan utama: memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Tahap memahami membantu peserta didik menginternalisasi informasi, tahap mengaplikasi memungkinkan mereka untuk mempraktikkan pengetahuan dalam konteks nyata, dan tahap merefleksi memberikan kesempatan untuk introspeksi dan pengembangan diri. Pengalaman belajar yang efektif membutuhkan integrasi teori dan praktik yang relevan untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna

 

III. Implementasi Deep Learning dalam Pembelajaran SD dan SMP

  1. Tahapan Implementasi
  • Eksplorasi awal: Guru memicu rasa ingin tahu dengan pertanyaan pemantik atau fenomena nyata.
  • Elaborasi: Siswa menggali topik melalui diskusi, proyek, atau eksperimen.
  • Refleksi: Siswa merenungkan proses dan makna dari pengalaman belajarnya.
  • Evaluasi: Penilaian formatif dan sumatif melalui tugas autentik dan portofolio.
  1. Contoh Penerapan di Berbagai Mata Pelajaran
  • Bahasa Indonesia: Membuat resensi buku dengan sudut pandang kritis.
  • Matematika: Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari menggunakan model matematika.
  • IPA: Eksperimen mandiri tentang daur air atau perubahan wujud benda.
  • IPS: Studi kasus interaktif tentang dampak sosial media dalam kehidupan remaja.
  • PAI: Diskusi reflektif tentang makna kejujuran dalam kehidupan nyata.
  • SBdP: Proyek seni bertema lingkungan lokal.

 

  1. Peran Guru

Guru bertindak sebagai fasilitator, perancang pengalaman belajar, pengarah refleksi, serta pembimbing dalam proses berpikir dan pemaknaan.

  1. Desain Modul Pembelajaran Adaptif Berbasis Deep Learning
  2. Prinsip Pengembangan Modul
  • Berbasis Diferensiasi: Mengakomodasi gaya belajar dan tingkat kesiapan siswa.
  • Fleksibel dan Adaptif: Dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi kelas.
  • Berpusat pada Proses: Menekankan pembentukan cara berpikir dan keterampilan.
  • Berorientasi Proyek dan Pemecahan Masalah.

 

  1. Struktur Umum Modul Ajar Deep Learning

Berikut format modul pembelajaran adaptif yang mengintegrasikan prinsip Deep Learning:

Format Modul Pembelajaran Deep Learning untuk SD/SMP

  1. Identitas Modul
  • Nama Mata Pelajaran
  • Kelas/Semester
  • Tema/Subtema
  • Alokasi Waktu
  1. Capaian Pembelajaran (CP)

Capaian pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir kritis, analitis, reflektif.

 

  1. Tujuan Pembelajaran
  • Mengembangkan pemahaman mendalam terhadap konsep.
  • Mampu mengaitkan konsep dengan situasi nyata.
  • Mampu merefleksikan proses dan hasil belajar.

 

  1. Pertanyaan Pemantik (Essential Question)

Contoh: “Mengapa air menjadi masalah besar di kota-kota besar meskipun jumlahnya melimpah di bumi?”

 

  1. Aktivitas Pembelajaran (Eksplorasi – Elaborasi – Refleksi)
  • Eksplorasi: Mengamati video, membaca artikel, berdiskusi.
  • Elaborasi: Membuat proyek, menyelesaikan studi kasus, eksperimen.
  • Refleksi: Menulis jurnal, diskusi kelas, presentasi temuan.
  1. Penilaian Pembelajaran
  • Penilaian Autentik (Proyek, Presentasi, Portofolio)
  • Rubrik Penilaian
  • Refleksi Diri Siswa
  1. Sumber Belajar
  • Buku teks, video, lingkungan sekitar, narasumber, platform digital.

 

  1. Catatan Diferensiasi

Strategi untuk siswa dengan kebutuhan khusus, siswa cepat, atau siswa dengan gaya belajar berbeda.

 

  1. Simpulan dan Rekomendasi

Simpulan

Pembelajaran mendalam (Deep Learning) bukan hanya metode, melainkan cara berpikir dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran. Dengan memahami konsep dan prinsipnya, guru SD dan SMP dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, adaptif, dan memberdayakan siswa secara kognitif, afektif, dan sosial.

 

Rekomendasi

  • Guru perlu diberikan pelatihan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan modul berbasis Deep Learning.
  • Sekolah perlu menyediakan ruang refleksi dan kolaborasi antarguru.
  • Modul pembelajaran berbasis Deep Learning perlu menjadi bagian dari praktik rutin pengembangan kurikulum satuan pendidikan.

 

REFERENSI

Ahmad. (n.d.). Religiusitas Refleksi dan Subjektivitas Keagamaan. Islamic Character Development. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=AY4YEQAAQBAJ&oi=fnd&pg=PT2&dq=Menurut+Marton+%26+S%C3%A4lj%C3%B6+1976),+deep+Learning+adalah+pendekatan+belajar+yang+berorientasi+pada+pemahaman+konsep,+membuat+koneksi+antar+pengetahuan,+dan+merefleks&ots=1ZIv3vR46e&sig=_mz0MT38gvLHsWgxfLWK-kgeR3Y

Aria, Nur, & Lusiana. (2025). Pemahaman Deep Learning dalam Pendidikan: Analisis Literatur melalui Metode Systematic Literature Review (SLR). http://www.jiip.stkipyapisdompu.ac.id/jiip/index.php/JIIP/article/view/7442

Baroya. (2018). AsSalam Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Keislaman 1 no. http://journal.stai-yamisa.ac.id/index.php/assalam/article/download/28/19 E., & F. (2002). Andreou. http://eprints.utm.my/53723/25/NurabidahMohdAhyanMFPPSM2014.pdf

Maharani. (2019). Journal of Chemical Information and Modeling 53 no. https://core.ac.uk/download/pdf/334604665.pdf

Mengenal 3 Pilar Konsep Deep Learning Dalam Pendidikan. (n.d.). Mengenal 3 Pilar Konsep Deep Learning dalam Pendidikan – Guruinovatif.id. Retrieved April 11, 2025, from https://guruinovatif.id/artikel/mengenal-3-pilar-konsep-deep-learning-dalam-pendidikan

Nugraha. (2021). Membentuk karakter kepemimpinan pada peserta didik melalui pendekatan pembelajaran deep learning. http://ejournal.uniks.ac.id/index.php/Alhikmah/article/view/1026

PM Pembelajaran Mendalam: Berkesadaran (Mindful), ⁠⁠ . . . (n.d.). Retrieved April 11, 2025, from https://alptkptm.org/pm-pembelajaran-mendalam-berkesadaran-mindful-%E2%81%A0%E2%81%A0bermakna-meaningful-menggembirakan-joyful/Wiji. (n.d.). 1 19https://ejournal.upi.edu/index.php/JRPPK/article/view/81061

 

Penulis: Pengawas Sekolah Disdik Kab. Garut