teraskandaga.com – SDIT Al-Bayyinah menggelar Projek P5 Kebhinekaan Global Drama Kolosal “Perjalanan Sunan Kalijaga” untuk kenaikan kelas di Gedung Art Center, Jayaraga, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, provinsi Jawa Barat pada Selasa (25/6/2024).
Projek P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang digelar SDIT Al-Bayyinah ini bertujuan untuk memperkuat profil pelajar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan harapan tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan global.
Drama kolosal ini adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk mengajarkan sejarah, budaya, dan nilai-nilai moral melalui seni peran. Sunan Kalijaga adalah salah satu dari Wali Songo, tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa.

“Alhamdulillah, sesuai dengan jumlah ekstrakurikuler yang ada 20, telah memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada para siswa-siswi di Al-Bayyinah dalam rangka mengembangkan bakat dan minatnya,” ujar K.H Abdul Halim, Lc selaku Ketua Yayasan Pendidikan dan sosial Al-Bayyinah.
Ia mengucapkan selamat kepada seluruh siswa kelas 1-5 yang telah naik kelas, dan selamat datang kepada murid-murid baru yang mungkin Insyaallah sebentar lagi akan bergabung di SDIT Al-Bayyinah.
“Alhamdulillah beberapa waktu yang lalu sudah ditutup pendaftarannya, karena memang kuotanya sudah terpenuhi atas kepercayaan dari warga masyarakat yang ada di sekitar Garut Kota sampai Cilawu, Bayongbong, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler tetap eksis dan update, serta dapat lebih membantu lagi prestasi dari masing-masing bidangnya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, ia menuturkan sejarah atas jasa-jasa dan perannya para Aulia, banyak sekali pelajaran yang di kenal dengan Walisongo, dan di antara banyak semua itulah diantaranya Sunan Kalijaga yang lebih dari 10 tahun menyebarkan ajaran Islam hingga meninggal dunia di Kabupaten Demak, dan salah satu makam yang sering ziarahi hingga saat ini.
“Semoga drama kolosal ini dapat memberikan pengalaman yang berharga bagi siswa, dalam belajar sejarah, nilai-nilai moral, dan ketrampilan seni, sekaligus memperkuat rasa kebersamaan dan kerjasama di antara mereka,” pungkasnya. ***Jajang Sukmana