Garut, 3 Juni 2025 — Suasana haru menyelimuti GOR SMPN 2 Garut, Jl. A. Yani No. 42, Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, pada Selasa (3/6). Sebanyak 430 siswa-siswi kelas IX SMPN 2 Garut mengikuti acara pelepasan tahun pelajaran 2024–2025 yang mengangkat tema “Memaknai Setiap Jejak Pertemuan dalam Sapa Perpisahan.”
Acara tersebut berlangsung sederhana namun penuh makna. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Komite SMPN 2 Garut yang juga Ketua MUI Kabupaten Garut, KH. Sirojul Munir, Kepala SMPN 2 Garut Darsono, S.Pd., M.Pd., para guru dan tenaga kependidikan, serta orang tua siswa, khususnya dari 13 siswa berprestasi.
Dalam sambutannya, KH. Sirojul Munir menyampaikan bahwa pelepasan tahun ini berbeda dari sebelumnya karena dilaksanakan secara sederhana atas inisiatif para siswa dan orang tua. Ia menegaskan bahwa pihak sekolah tidak memungut biaya apa pun untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Acara ini murni inisiatif siswa-siswi. Saya hadir untuk memperkuat dan mendukung Kepala Sekolah. Kalau ada teguran dari dinas atau pemerintah, biar saya yang jelaskan. Tidak perlu takut,” ujarnya.
KH. Sirojul Munir juga menegaskan pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi sebagai tanggung jawab bersama, termasuk dukungan dari pemerintah daerah hingga pusat.
“Kalau ada yang benar-benar tidak mampu, dari seragam hingga sepatu, lapor saja. Pemerintah wajib hadir untuk menjamin pendidikan, itu janji politik yang harus ditepati,” tegasnya.
Ia pun berpesan agar para siswa menjadi anak yang saleh dan berakhlak baik, tidak menjadi beban bagi orang tua atau lingkungan.
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Garut, Darsono, S.Pd., M.Pd., mengucapkan selamat kepada para lulusan dan mengajak mereka untuk terus belajar serta menjaga nama baik almamater.
“Teruskan pendidikan kalian, jadilah pribadi yang sukses, bermanfaat, dan berkarakter positif. Jaga nama baik sekolah di mana pun kalian berada,” pesannya.
Puncak acara ditandai dengan pemberian plakat penghargaan kepada 13 siswa berprestasi yang diserahkan langsung oleh Kepala Sekolah kepada para siswa, yang didampingi oleh orang tua mereka. Momen ini berlangsung penuh haru, saat siswa menyerahkan kembali penghargaan tersebut kepada orang tua sambil bersimpuh sebagai wujud penghormatan.
Acara juga dimeriahkan dengan pemutaran film karya siswa lulusan yang menggambarkan keseharian mereka di sekolah, mulai dari perjalanan menuju sekolah, proses belajar di kelas, hingga momen penyemprotan dari petugas Damkar sebagai simbol pelepasan. Film tersebut diproduksi selama satu bulan dan menjadi salah satu momen yang paling menyentuh dalam kegiatan tersebut.
Penampilan seni dari para siswa kelas IX menutup acara dengan semarak dan tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin, menjadikan pelepasan ini sebagai kenangan tak terlupakan di penghujung masa SMP mereka. ***Jajang Sukmana