Satuan Pendidikan di Kecamatan Cisurupan, Siap Bertransformasi Mewujudkan Sekolah Berkualitas

0
138

teraskandaga.com – Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Cisurupan menyelenggarakan Workshop Transformasi Pendidikan Untuk Mewujudkan Sekolah Berkualitas di SDN 2 Cisurupan di Jl. Barukai No. 193, Desa/Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat pada Selasa-Rabu (23-24/7/2024).

Memgusung tema se-Kabupaten Garut yaitu “Meningkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Inovasi, Kolaborasi serta Berbagi Praktik Baik”.

Workshop dibuka oleh Korwil, H. Kurnaedi, M.Pd., bersama Ketua K2S, Hidayat, S.Pd., M.Pd., MCE , dan Ketua PGRI Cabang Cisurupan, Ade Sofyandi, S.Pd., untuk sebanyak 155 guru kelas 1 dan 4 dari 51 satuan pendidikan yang ada.

Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Cisurupan, H. Kurnaedi, M.Pd., saat membuka Workshop Transformasi Pendidikan Untuk Mewujudkan Sekolah Berkualitas pada Selasa (23/7/2024).

Adapun pemateri dari sekolah penggerak yang ada lingkungannya, bukan dari pemateri Kabupaten Garut, karena pihaknya berpendapat bahwa orang-orang di Cisurupan juga tidak kalah hebatnya dengan mereka.

Korwil H. Kurnaedi mengatakan, workshop ini adalah program Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, seharusnya dilaksanakan sebelum masuk tahun ajaran 2004-2025, dan sudah menetapkan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum wajib yang dilaksanakan.

“Pelaksanaannya tidak seluruh kelas, tapi guru kelas 1 dan kelas 4, tahun ajaran 2025-2026 guru kelas 2 dan kelas 5, tahun ajaran 2026-2027 guru kelas 3 dan kelas 6. Artinya, dalam empat tahun mendatang semua sekolah sudah menggunakan kurikulum merdeka,” tandasnya.

Ketua K2S, Hidayat, S.Pd., M.Pd., MCE

Hal senada disampaikan Ketua K2S, Hidayat, bahwa pelaksanaan workshop ini agak terlambat, karena berbagai hal kesibukan dan kegiatan-kegiatan lain. Pun demikian, dirinya berharap kegiatan ini dapat diimplementasikan untuk lima atau sepuluh tahun mendatang.

“Saya mohon kepada seluruh guru termasuk kepala sekolah untuk disikapi dengan seksama hasil dari kegiatan ini, walaupun hanya dua hari, yang seharusnya satu bulan setengah,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, kegiatan hari ini akan diperbanyak praktek, bagaimana guru mengajar dengan kurikulum merdeka, dan akan dikontrol oleh Korwil, Ketua PGRI, Ketua K2S, dan Korwas.

“Semoga kegiatan pembelajaran dengan zaman kurikulum merdeka di Cisurupan menjadi pendidikan yang lebih maju daripada pendidikan kecamatan-kecamatan yang lainnya,” tandasnya.

Sementara Ketua PGRI, Ade Sofyandi, menginginkan guru profesional, sejahtera, serta terlindungi. Dirinya meyakini semua guru di lingkungannya mampu melakukan transformasi pendidikan untuk mewujudkan sekolah berkualitas. ***Jajang Sukmana