Sebanyak 65 Sekolah di Garut Raih Penghargaan Adiwiyata 2025

0
47

GARUT – Sebanyak 65 satuan pendidikan di Kabupaten Garut menerima penghargaan Sekolah Adiwiyata Tahun 2025 atas komitmen mereka dalam mewujudkan budaya peduli lingkungan. Penyerahan sertifikat dan plakat penghargaan berlangsung di Aula Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut, Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, pada Rabu (25/6/2025). Terdiri dari 58 sekolah jenjang dasar, 4 sekolah jenjang menengah pertama, dan 3 sekolah jenjang menengah atas.

Acara ini merupakan bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Garut, Star Energy Geothermal, dan Yayasan Bakti Barito.

Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Maskut Farid, menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah bentuk apresiasi atas upaya sekolah dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Ia menegaskan bahwa program Adiwiyata merupakan langkah strategis yang dimulai dari lingkungan sekolah untuk membentuk budaya peduli lingkungan secara berjenjang.

“Lingkungan sekolah itu terstruktur dan berjenjang, sehingga efeknya kuat—bermula dari siswa, menjalar ke keluarga, hingga ke masyarakat sekitar,” tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Garut, Jujun Juansyah, mengungkapkan rasa bangganya terhadap sekolah-sekolah yang telah menjalankan praktik-praktik pelestarian lingkungan secara konsisten.

Ia juga menjelaskan bahwa penilaian Sekolah Adiwiyata meliputi aspek kebersihan, sanitasi, konservasi, dan tata kelola lingkungan. Prosesnya dimulai dari komitmen dan pendaftaran sekolah, edukasi dan sosialisasi dari DLH, hingga verifikasi langsung ke lapangan.

“Kita on the spot, artinya semua sekolah dikunjungi dan dinilai berdasarkan praktik nyata, bukan hanya data administratif,” tegas Jujun.

Saat ini, menurutnya, sudah lebih dari 110 sekolah di Garut yang tergabung dalam program Adiwiyata di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional, mencakup seluruh jenjang pendidikan dari SD hingga menengah.

Perwakilan Yayasan Bakti Barito, Rinaldy, menyatakan bahwa penghargaan ini bukan sekadar simbol, melainkan bentuk konkret dari tumbuhnya kepedulian lingkungan di kalangan generasi muda.

Ia menambahkan bahwa sejak 2022, Yayasan Bakti Barito dan Star Energy telah mendampingi lebih dari 100 sekolah di Garut dalam gerakan peduli lingkungan melalui pelatihan, asistensi kebijakan, hingga integrasi kurikulum berbasis lingkungan.

Dalam kesempatan yang sama, Head of Star Energy Geothermal, Arief Budiman, mengapresiasi Pemkab Garut atas kemitraan yang telah terjalin dalam mendukung pendidikan lingkungan.

“Pendidikan lingkungan adalah fondasi penting untuk mencetak generasi yang sadar keberlanjutan. Ini sejalan dengan komitmen kami menyediakan energi bersih dari panas bumi,” jelasnya.

Arief menekankan bahwa kontribusi Star Energy tidak hanya dalam bidang energi, tetapi juga pendidikan, ekonomi, dan pelestarian lingkungan. ***Jajang Sukmana