GARUT – Sabtu, 31 Mei 2025, bertempat di Aula SMP Islam Abdurrahman, Karangpawitan, digelar kegiatan Pentas Seni dan Pelepasan Siswa Tahun Ajaran 2024-2025. Kegiatan ini gabungan tiga jenjang yaitu, MIS AR-ROJA, SMP Islam Abdurrahman, dan SMK Madinatul Ulum.
Mengawali acara, Sandi Maulana, siswa SMP Islam Abdurrahman, melantunkan ayat suci Al-Qur’an , dan sebagai pembuka, sebuah tarian persembahan dari MI AR-ROJA menghangatkan suasana. Kostum penari menggunakan kain batik koleksi keluarga dengan aksesoris keemasan. Jika dilihat lebih seksama tampak aksesoris DIY (karya seni kreatif) dengan menggunakan bahan daur ulang.
Kepala SMP Islam Abdurrahman, H. Anang Saripudin, S.Ag., M.M. pada sambutannya menyampaikan beberapa hal yang dirangkum dalam tiga angka 578.
Pertama, 5 untuk Panca waluya. Menjadi Program Gubernur Jawa Barat, Gapura Panca Waluya, sebuah konsep Pendidikan Karakter yang terinspirasi kearifan lokal budaya Sunda, yaitu 1. Cageur (sehat), 2. Bageur (baik), 3. Bener (benar), 4. Pinter (cerdas), dan 5. Singer (tanggap). Hal ini perlu dicermati oleh seluruh siswa agar memiliki keterampilan untuk bekal hidup.
Kedua, angka 7 untuk Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Sebuah program yang dicanangkan oleh Kemendikdasmen untuk membentuk generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan berkarakter.
Ketiga, angka 8 diambil dari delapan Ayat Al-Qur’an Surat Luqman, (Surat ke 31 ayat 12-19), yaitu: 1. Syukur (mengoptimalkan segala potensi), 2. Syirik (musyrik), 3. Syukur pada orang tua yang telah melahirkan dan membesarkan, 4. Bergaul baik dengan orang tua yang beda keyakinan ( toleransi, ketika berbeda pendapat harus tetap berperilaku baik), 5. Hati-hati (waspada) setiap saat. Hati-hati dengan dosa kecil, berakwa, segala sesuatu harus difikirkan dengan matang, tidak ceroboh, 6. Urusan penting bagi kita Sholat, amar maruf (peduli lingkungan), sabar atas musibah, kuat mental, 7. Responsif dan fleksibel, tidak sombong di depan manusia, 8. Hidup wajar (seimbang), wajar dalam berjalan, bersuara lembut (tidak berteriak). Hal ini menerangkan pentingnya pendidikan anak.
Kegiatan pentas seni dan pelepasan ini bertajuk, “Satu Asa Berjuta Warna: Melangkah bersama dalam Bhineka Tunggal Ika” menekankan persatuan impian dengan keberagaman identitas dan semangat kebersamaan di masa depan. Adapun tujuan kegiatan ini, sebagaimana disampaikan oleh Siti Rukoyah, S.Pd., selaku Koordinator P5, adalah untuk menjadikan anak mandiri, kreatif, dan inovatif, walaupun berbeda-beda namun satu jua. “Hal ini sesuai dengan sila ketiga, Persatuan Indonesia.”
Sementara itu terkait biaya penyelenggaraan kegiatan, Rismayani, S.Pd., selaku Kepala MI Ar-Roja mengungkapkan bahwa anggaran kegiatan ini tidak memungut dari orang tua siswa. Bersumber dari alokasi anggaran kegiatan pembelajaran P5. Demikian pula dengan SMP Islam Abdurrahman.
Berbeda dari MI Ar-Roja, terkait biaya, Kepala Sekolah SMK Madinatul Ulum, Ayi Badrujaman, S.Pd.I, mengungkapkan bahwa program ini sudah direncanakan dari awal tahun ajaran 2024-2025. Siswa menabung khusus untuk untuk kegiatan Pentas Seni dan Pelepasan. Namun seiring kebijakan Gubernur Jawa Barat yang tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 43/PK.03.04/KESRA tanggal 02 Mei 2025, maka hanya 30% dari Tabungan yang digunakan dan selebihnya dikembalikan siswa.
Senada dengan SMK Madinatul Ulum, anggaran kegiatan Pentas Seni dan Pelepasan SMP Islam Abdurrahman bersumber dari Program “Sijan” yaitu Tabungan dari sisa jajan dengan besaran lima ratus atau seribu rupiah, targetnya terkumpul 50 ribu Rupiah perorang di akhir tahun.
Acara berlangsung hidmat dan meriah dengan sajian penampilan peserta didik MIS Ar-Roja, SMP Islam Abdurrahman, dan SMK Madinatul Ulum. Busana, aksesoris, dan properti pentas seni menunjukkan kreativitas peserta didik dan para pendidik. Seperti tas punggung dari kardus yang tampak cantik dan unik pada tari “Guruku Tersayang” dan fashion show yang menampilkan busana dari kantong keresek dan tali plastik.*** Aini Mardiyah, Kepala TK AR-ROJA Karangpawitan.