Perkuat Peran CSO Muda, DPPKBPPPA Garut dan SEMAK Gelar Forum Youth-Gov Sync

0
42

GARUT, 22 Mei 2023 — Dalam rangka memperkuat peran organisasi masyarakat sipil (CSO) muda dalam advokasi hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR), serta pencegahan praktik berbahaya terhadap remaja dan perempuan muda, Yayasan SEMAK bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Youth-Gov Sync: Kolaborasi untuk Dampak yang Lebih Luas.”

Kegiatan yang berlangsung di Aula DPPKBPPPA Garut ini merupakan bagian dari rangkaian akhir implementasi program global Power to Youth (PtY), yang telah berjalan sejak 2021 dan kini memasuki tahun terakhir pelaksanaannya. Program ini berfokus pada penguatan kapasitas CSO muda dalam memperjuangkan hak-hak kelompok rentan, terutama melalui pencegahan perkawinan anak, kekerasan berbasis gender dan seksual (KBGS), serta praktik berbahaya lainnya.

Kepala Bidang Perlindungan Anak DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Ai Linlin Andriyani, SE.

Acara ini dihadiri oleh 20 peserta dari berbagai elemen, termasuk Yayasan SEMAK, Forum Komunikasi Remaja Desa (FKRD), Forum Anak Daerah (FAD), Youth Advisory Group, Generasi Berencana (Genre), serta perwakilan media. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala DPPKBPPPA Garut, Drs. Yayan Waryana, M.Si. Namun, karena berhalangan hadir, sambutan beliau dibacakan oleh Kepala Bidang Perlindungan Anak, Ai Linlin Andriyani, SE.

Dalam sambutannya, Linlin menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah dan organisasi masyarakat sipil muda. “Kami menyambut baik kegiatan ini karena mencerminkan semangat kolaboratif yang sangat dibutuhkan untuk menjawab berbagai tantangan sosial, khususnya dalam isu pencegahan perkawinan anak, kekerasan berbasis gender seksual, serta perlindungan kelompok rentan,” ujarnya.

Linlin juga menekankan bahwa anak muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan, tetapi harus menjadi subjek aktif dan mitra strategis dalam proses perumusan, pelaksanaan, hingga pengawasan kebijakan. Ia berharap kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting untuk memperkuat komunikasi dan menyamakan visi antara pemangku kepentingan.

“Saya berharap dari forum ini lahir gagasan, inovasi, serta rencana kerja bersama yang bisa dituangkan dalam kemitraan berkelanjutan. Sinergi ini tidak hanya akan berdampak pada keberhasilan program, tetapi juga pada terciptanya ekosistem yang mendukung keberdayaan remaja dan perempuan muda di Garut,” tambahnya.

Linlin yang baru bergabung di DPPKBPPPA sekitar tiga bulan lalu, sebelumnya menjabat di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Garut selama lebih dari dua dekade. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan harapan agar silaturahmi dan dukungan antarpihak dapat terus terjalin demi masa depan anak-anak yang lebih baik.

“Keprihatinan akan masa depan anak-anak harus lahir dari kesadaran pribadi. Tidak cukup hanya menyalahkan kondisi luar seperti media sosial, tetapi harus dimulai dari peran masing-masing individu, terutama sebagai orang tua dan anggota masyarakat,” tuturnya.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan dapat terbangun komitmen nyata dan berkelanjutan antara pemerintah daerah dan organisasi masyarakat sipil muda untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman, setara, dan inklusif bagi generasi muda, khususnya perempuan dan remaja di Kabupaten Garut. (Jajang Sukmana)