Garut – Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke-30 dan HUT ke-79 PGRI di Kabupaten Garut tahun 2024 berlangsung penuh haru dan kehangatan. Kesan humanis dan penghormatan kepada guru begitu terasa dalam acara yang dipimpin oleh Pj. Bupati Garut, Barnas Adjidin, di Lapangan Otto Iskandardinata, Kecamatan Garut Kota, Selasa (10/12/2024).
Momen yang paling menggetarkan hati adalah saat penampilan spesial dari para siswa berbakat. Dinda Mutiara Indi Putriawansyah dari SMPN 1 Garut membawakan lagu “Hymne Guru”, sementara Ricksley Nakata dari SD Daya Susila menyanyikan “Terima Kasih Guruku”, berkolaborasi dengan Naraya Azmi Nandya dari SMPN 2 Garut yang membacakan puisi “Pelita di Tengah Kabut”.
Penampilan mereka memukau dan menggugah emosi seluruh peserta upacara. Banyak yang terharu dan meneteskan air mata karena meresapi makna lagu dan puisi yang disampaikan dengan penuh penghayatan. Bahkan, Ketua MKKS Kabupaten Garut, R. Yusup Satria Gautama, M.Pd., memberikan apresiasi berupa saweran kepada Ricksley dan Naraya atas penampilan memukau mereka.
Momen ini menjadi simbol penghormatan kepada para guru yang telah menjadi pelita dalam dunia pendidikan, menginspirasi generasi muda untuk terus bermimpi dan meraih cita-cita.
Berikut puisi yang dibacakan oleh Naraya Azmi Nandya dari SMPN 2 Garut
Pelita di Tengah Kabut
Di lembah hijau Garut yang damai,
Tersimpan cerita penuh maknai.
Tentang sang guru, pejuang sejati,
Menyalakan cahaya dalam gelap sunyi.
Bukan hanya pena di tangan mereka,
Tapi hati yang penuh kasih dan asa.
Berjalan di jalan setapak berbatu,
Menggapai mimpi anak-anak lugu.
Dingin pagi di kaki Gunung Cikuray,
Tak surutkan langkah meski badai.
Di ruang kecil penuh cinta dan doa,
Guru menjadi pelita tak pernah padam cahaya.
Mereka bukan sekadar mengajar kata,
Tapi menanamkan nilai dalam jiwa muda.
Mengukir harapan di langit pedalaman,
Membawa masa depan menuju kemajuan.
Oh, guru Garut, pahlawan yang sederhana,
Hidupmu penuh cinta untuk bangsa.
Di setiap senyummu, ada janji abadi,
Bahwa anak negeri takkan kehilangan diri.
Semoga langit selalu menyertai,
Langkahmu di jalan yang tak pernah henti.
Untukmu, pelita dalam kabut kehidupan,
Terima kasih, atas segala pengorbanan.
***Jajang Sukmana