SDIT Persis Tarogong 2, Raih Juara Umum LCC Permuseuman 2025

0
137

Garut – SDIT Persis Tarogong 2 berhasil meraih prestasi gemilang dengan menjuarai Lomba Cerdas Cermat (LCC) Permuseuman 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Garut dalam rangka memperingati hari jadi Museum RAA Adiwidjaja. Ajang bergengsi ini berlangsung di Gedung Art Center, Tarogong Kidul, pada Kamis (16/1/2025) baru lalu.

Tim SDIT Persis Tarogong 2 yang terdiri dari tiga siswa kelas 6, yaitu Hasnaa Putri Nafisah, Muhammad Fathan Alamy, dan Muhammad Hasby Arsyad, tampil luar biasa di bawah bimbingan bimbingan, Elin Herlina, S.Pd.SD. Berkat kerja keras dan persiapan matang, mereka berhasil membawa pulang piala bergilir Bupati Garut serta meraih gelar juara umum.

Kepala SDIT Persis Tarogong 2, Adah Mustahidah, M.Pd.I., mengungkapkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari perjalanan panjang sekolah dalam menanamkan kecintaan terhadap sejarah. Selama tujuh tahun terakhir, pihak sekolah rutin mengadakan kunjungan ke berbagai museum di Jawa Barat dan Jakarta, termasuk di Kabupaten Garut.

“Anak-anak kami memiliki minat besar dalam sejarah, dan sekolah senantiasa mendorong rasa ingin tahu mereka. Alhamdulillah, hasilnya sangat membanggakan dengan meraih juara umum,” ujar Adah saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (20/1/2025).

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para guru dan orang tua yang telah memberikan dukungan penuh kepada para siswa. Ke depan, sekolah berkomitmen untuk terus mencetak generasi penerus yang mampu berprestasi khususnya di ajang serupa.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Nurhayati, S.Pd., mengungkapkan bahwa keyakinan dan kesiapan mental para siswa menjadi faktor penting dalam kemenangan ini. Ia juga berharap kegiatan seperti ini dapat diikuti oleh lebih banyak siswa di masa mendatang.

“Kami melihat anak-anak sangat antusias dalam mempersiapkan diri. Bahkan ada peserta baru yang mampu bersaing dengan tim yang lebih berpengalaman. Kami berharap ajang ini bisa digelar di tingkat provinsi agar wawasan mereka semakin luas,” ujar Nurhayati.

Selain pembelajaran di kelas, persiapan lomba dilakukan melalui berbagai sumber, termasuk buku referensi, materi daring, serta latihan soal berbasis internet. Menurut Nurhayati, ajang ini tidak hanya meningkatkan wawasan sejarah siswa, tetapi juga membentuk mental, disiplin, dan kepercayaan diri mereka.

“Orang tua peserta pun turut hadir mendukung anak-anak mereka selama perlombaan berlangsung. Mereka mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi yang diraih dan berharap anak-anak lain dapat termotivasi untuk mencintai sejarah daerah mereka sendiri,” ungkapnya.

Keberhasilan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak sekolah untuk ikut serta dalam kompetisi serupa, serta meningkatkan minat generasi muda terhadap sejarah dan kebudayaan lokal. ***Jajang Sukmana