CISURUPAN – Camat Cisurupan, Mamun, S.Pd., M.Pd., secara resmi membuka kegiatan Ajang Talenta dan Pekan Seni dan Kreativitas Pendidikan Agama Islam (PENTAS PAI) jenjang SD tingkat Kecamatan Cisurupan tahun 2025. Acara berlangsung selama dua hari, Selasa-Rabu, 6–7 Mei 2025, dengan tema “Meningkatkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.”
Kegiatan ini diikuti oleh 884 siswa dari 51 SD di wilayah Kecamatan Cisurupan, dengan hanya satu sekolah yang tidak mengirimkan perwakilannya. Lokasi lomba tersebar di SDN 1 dan 2 Karamatwangi, SDN 2 Cisurupan, serta Gedung PGRI Cabang Cisurupan.
Camat Cisurupan menyampaikan keyakinannya bahwa anak-anak dari Cisurupan mampu mengekspresikan dan mengembangkan bakat serta talenta mereka melalui ajang ini. “Melalui lomba ini, kita harap bisa melahirkan peserta terbaik yang nantinya siap bersaing dan mempertahankan prestasi di tingkat Kabupaten Garut,” ujarnya.
Sementara itu, Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Cisurupan, H. Kurnaedi, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan memang sengaja dilaksanakan mendekati batas akhir dengan tujuan agar setiap sekolah memiliki waktu lebih matang untuk mendidik dan mempersiapkan siswa. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada sekolah-sekolah yang telah mengirimkan utusan.

“Keikutsertaan ini menunjukkan bahwa sekolah-sekolah menghargai potensi anak-anaknya. Bukan soal menang atau kalah, tetapi bagaimana potensi anak-anak diasah dan dikembangkan,” ujar Kurnaedi.
Ia juga menyoroti adanya beberapa perubahan dalam pelaksanaan lomba tahun ini. Pada Olimpiade Sains Nasional (OSN), jumlah mata lomba bertambah dari dua menjadi tiga. Sementara pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), hanya tiga cabang yang dilombakan: pencak silat, karate, dan senam. Cabang olahraga populer seperti sepak bola, bulu tangkis, dan voli belum masuk dalam ajang ini, namun Kurnaedi menegaskan bahwa cabang-cabang tersebut akan tetap mendapatkan panggung pada kesempatan lain.

Ajang ini mencakup tiga kategori besar:
- Festival dan Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N): menyanyi solo, gambar ekspresi, pantomim, kriya, tari, menulis cerita, dan mendongeng.
- Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN): pencak silat, karate, dan senam.
- PENTAS PAI: tahfidz/MHQ, kaligrafi, MTQ, pidato PAI (putra/putri), kaifiyat sholat, kasidah, adzan, dan lomba cepat tepat.
Ketua pelaksana, Hidayat, S.Pd., M.Pd., M.CE, mengatakan tujuan utama kegiatan ini adalah mengidentifikasi bakat dan minat siswa, meningkatkan prestasi mereka, dan mempersiapkan perwakilan terbaik untuk ajang tingkat kabupaten.
“Diketahui pada tahun 2024 lalu, Kecamatan Cisurupan berhasil meraih juara umum. Tahun ini, kita harapkan bisa mengulang prestasi tersebut,” ujarnya optimistis.

Terpisah, salah satu juri sekaligus dewan hakim, Dr. Endang Kasupardi, M.Pd., menyampaikan bahwa ajang ini sangat positif dalam mengembangkan potensi siswa. “Para peserta menunjukkan antusiasme dan kesiapan luar biasa. Banyak dari mereka tampil dengan kreativitas tinggi dan semangat pantang menyerah, sesuai karakter pelajar Pancasila,” katanya.
Penilaian dilakukan secara objektif, berdasarkan kriteria yang terukur dan pengamatan mendalam terhadap setiap peserta. Wawancara dilakukan secara profesional, tanpa keberpihakan, guna menjamin hasil yang adil dan kredibel.
Dengan semangat dan dedikasi semua pihak, ajang ini diharapkan tak hanya mencetak juara, tetapi juga membentuk karakter unggul dan berdaya saing tinggi bagi generasi penerus di Cisurupan. ***Jajang Sukmana