Pengimbasan Pelaksana Program Sekolah Penggerak Angkatan 1

0
246

PROGRAM Sekolah Penggerak (PSP) adalah Program yang berfokus pada peningkatan kompetensi peserta didik secara holistik untuk lebih mendorong perwujudan profil pelajar Pancasila. Di Kabupaten Garut Pelaksana PSP Jenjang PAUD Angkatan 1 ada empat Lembaga, yaitu KB Baiturrahman Peundeuy, TK AR-ROJA Karangpawitan, TK Darul Hanifah Samarang, dan TK Islam Asy-Syiraj Cilawu.

Program Sekolah Penggerak (PSP) genap tiga tahun sejak diluncurkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada Februari 2021 lalu.

Sebagai katalis pencapaian Visi Pendidikan Indonesia, satuan pendidikan pelaksana PSP Angkatan I ditugaskan melaksanakan pengimbasan kepada satuan pendidikan di sekitarnya.  Pengimbasan ini sesuai tujuan PSP yaitu mendorong satuan pendidikan melakukan perbaikan diri untuk meningkatkan mutu pembelajaran di tingkat internal, kemudian melakukan pengimbasan ke satuan pendidikan lain sehingga satuan pendidikan dimaksud melakukan peningkatan mutu serupa.

Dengan adanya pengimbasan, kebermanfaatan PSP akan dirasakan secara lebih luas. Dampak PSP diharapkan tidak hanya berhenti pada transformasi di internal satuan pendidikan, tetapi juga mendorong kelahiran ekosistem gotong royong dalam meningkatkan pemerataan mutu pendidikan melalui strategi pengimbasan.

Secara umum PSP merupakan program nasional yang memberikan efek perubahan di berbagai level ekosistem pendidikan.

Satuan pendidikan pelaksana PSP sebagai katalis mewujudkan Visi Pendidikan Indonesia, diharapkan melaksanakan budaya berbagi dan kolaborasi kepada satuan pendidikan lain untuk melakukan peningkatan mutu serupa. Empati, berbagi, dan berkolaborasi yang merupakan elemen gotong-royong, harus menjadi jiwa satuan pendidikan pelaksana PSP. Karena itu, Satuan Pendidikan Pelaksana PSP perlu memposisikan diri sebagai rekan belajar yang memiliki empati dan semangat berbagi serta berkolaborasi untuk bersama-sama melakukan peningkatan mutu pembelajaran di satuan pendidikan lainnya.

Dalam Naskah Akademik PSP, ada satu istilah yang mendukung pelaksanaan kolaborasi dan budaya berbagi, yaitu pengimbasan program (scale out). Riddell dan Moore (2015) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan scaling out adalah cara menyebarkan sebuah inovasi pada penerima manfaat lainnya. Dalam konteks ini, satuan pendidikan diharapkan dapat mengimbaskan praktik baik yang mereka lakukan kepada satuan pendidikan di sekitarnya.

Harapannya, satuan pendidikan pelaksana PSP dapat melakukan pengimbasan kepada satuan pendidikan di sekitarnya secara sistematis dan berkesinambungan, hingga satuan pendidikan imbas dapat melakukan peningkatan mutu serupa, dan pada tahap selanjutnya siap untuk berbagi kepada satuan pendidikan lainnya.

Program pengimbasan adalah pembinaan dan pengembangan transformasi kepada satuan pendidikan lain untuk melakukan peningkatan mutu dalam hal pengembangan sumber daya manusia, pembelajaran kurikulum merdeka, digitalisasi sekolah, dan perencanaan berbasis data yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan seperti pelatihan, penguatan komunitas belajar, dan pendampingan.

Satuan Pendidikan Pengimbas adalah satuan Pendidikan pelaksana PSP yang ditetapkan sebagai pelaksana program pengimbasan kepada sekolah imbas. Sedangkan satuan Pendidikan Imbas adalah satuan Pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah berdasarkan rekomendasi dari kementerian sebagai satuan pendidikan imbas sesuai kriteria yang ditetapkan. Masing-masing Sekolah Pengimbas mendampingi tiga sekolah imbas. Seperti TK AR-ROJA mendampingi TK Padaasih Kecamatan Sukawening, TK Daarul Falaah Kecamatan Sukawening, dan KB Nurul Huda Kecamatan Banyuresmi.

Target pengimbasan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan pengimbas adalah perubahan mindset dan perilaku SDM pada satuan pendidikan imbas, untuk bersama-sama meningkatkan hasil belajar murid secara holistik dalam rangka mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Adapun target perubahan perilaku yang diharapkan terjadi pada satuan pendidikan imbas adalah sebagai berikut:

  1. Satuan pendidikan imbas memanfaatkan Rapor Pendidikan dalam menetapkan fokus perbaikan layanan pendidikan;
  2. Satuan pendidikan imbas menerapkan Kurikulum Merdeka yang berpusat pada murid, yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan;
  3. Satuan pendidikan imbas mengoptimalkan digitalisasi sekolah dengan memanfaatkan berbagai platform digital/sumber yang dipersiapkan Kementerian seperti arkas, PMM, dan SIPLAH.
  4. Satuan pendidikan imbas melakukan pemetaan dan peningkatan kapasitas SDM untuk mendukung pembelajaran; dan
  5. Satuan pendidikan imbas memperkuat komunitas belajar dalam satuan pendidikan untuk melakukan refleksi serta perbaikan berkelanjutan.

Linimasa Program Pengimbasan dimulai sejak Juni hingga 31 Desember 2024. Menutup program Pengimbasan TK AR-ROJA mengadakan Gelar Wicara bertajuk, “Belajar, berbagi, dan berkolaborasi, menjawab tantangan Pendidikan Anak Usia Dini,” dengan Keynote speaker Teti Pebriani, S.Pd., M. Pd., Pengawas Kecamatan Sukawening, didampingi Pengawas TK Kecamatan Karangpawitan dan Penilik Kecamatan Banyuresmi.

Program pengimbasan sudah berakhir, namun demikian semangat belajar, berbagi dan berkolaborasi harus tertap menyala. Belajar untuk meningkatkan kompetensi sehingga dapat beradaptasi dan mampu menjawab tantangan pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini. Sehingga bagaimanapun dampak pengambil kebijakan pendidikan serta apapun kurikulumnya, akan selalu siap demi Pendidikan Anak Usia Dini yang berkualitas.

Semoga program pengimbasan ini dapat terus berlanjut sebagai wujud berbagi praktik baik dari pelaksana Program Sekolah Penggerak dan sekolah imbas selanjutnya juga siap untuk berbagi kepada satuan PAUD lain di sekitarnya. (*)

Penulis: Aini Mardiyah (Kepala TK AR-ROJA Kabupaten Garut).