
PENJABAT (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, secara resmi membuka Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2024 tingkat Provinsi Jawa Barat yang berlangsung di Hotel Harmoni Garut, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, pada Selasa (3/12/2024).
Barnas menyampaikan apresiasi kepada Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Garut sebagai tuan rumah. Ia juga menegaskan komitmen untuk mendukung pelestarian bahasa daerah, khususnya Bahasa Sunda, melalui langkah strategis.

“Kami selaku tuan rumah akan memberikan pelayanan prima kepada peserta. Mudah-mudahan tujuan FTBI ini tercapai sesuai rencana. Kegiatan ini diharapkan menjadi dasar berbudaya bahasa dan landasan menghargai bahasa ibu,” ujar Barnas.
Barnas menyoroti pentingnya regulasi yang mendukung pelestarian bahasa ibu, termasuk pengembangan SDM, peningkatan literasi, penyediaan anggaran, dan peran media dalam mempromosikan Bahasa Sunda. Ia berharap FTBI ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus menghasilkan rekomendasi kebijakan pelestarian bahasa daerah dan mendorong aksi nyata di masa depan.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Herawati, menjelaskan bahwa FTBI 2024 merupakan penyelenggaraan ketiga yang diikuti oleh 756 peserta dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Para peserta berasal dari siswa SD/sederajat (378 peserta putra/putri) dan SMP/sederajat (378 peserta putra/putri). Ada tujuh cabang lomba yang diperlombakan, yaitu Nembang Pupuh, Biantara, Ngarang Carpon, Baca jeung Nulis Aksara Sunda, Borangan, Maca Sajak, dan Ngadongeng.
“FTBI ini adalah tahap akhir dari program revitalisasi bahasa daerah, bagian dari Merdeka Belajar Episode 17. Kegiatan ini diharapkan menumbuhkan rasa cinta terhadap Bahasa Sunda di kalangan generasi muda,” jelas Herawati.

Ia mengapresiasi dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Garut dan berharap kegiatan ini terus berlanjut sebagai langkah pelestarian bahasa daerah.
“Mudah-mudahan rasa cinta terhadap Bahasa Sunda, terutama di kalangan tunas-tunas muda, dapat terus tumbuh sehingga menjadi identitas lokal yang mempersatukan Indonesia,” tambah Herawati.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin, mengungkapkan bahwa kehadiran FTBI adalah bentuk penghargaan kepada siswa yang mempelajari Bahasa Sunda. “Target juara bukan segalanya, tapi keceriaan anak adalah salah satu pilihan,” tandasnya.
FTBI 2024 menjadi momentum penting dalam melestarikan budaya lokal, memperkuat identitas masyarakat Jawa Barat, serta memupuk rasa bangga terhadap Bahasa Sunda di kalangan generasi muda. ***Jajang Sukmana